Alasan Orang Suka Mendaki Gunung

Artikel ini membahas secara lengkap tentang alasan mendasar kenapa banyak orang mendaki gunung.

Jadi, jika kamu penasaran kenapa para pendaki bisa kecanduan naik gunung, kamu akan menemukan jawabannya di sini.

Berikut 10 alasan kenapa banyak orang suka mendaki gunung:

Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan di bawah ini. Baca terus!

1. Ingin berinteraksi & berpetualang di alam liar secara langsung

Alasan pertama, kenapa orang suka mendaki gunung adalah karena dia ingin berinteraksi & berpetualang di alam liar secara langsung. Saat mendaki, kamu tidak mungkin menuju puncak sendirian. Paling tidak, kamu akan mendaki berdua dengan seorang teman. Atau, kamu bakal mendaki bersama rombongan. Kegiatan ini membuatmu melakukan interaksi dengan sesama manusia di tempat yang berbeda. Tak seperti biasanya, bukan di kota. Akan tetapi, kamu akan melakukan interaksi di alam terbuka.

Hal tersebut memberikan sensasi tersendiri. Sebab, kamu akan merasa menyatu dengan alam. Tidak hanya itu saja. Kamu pun akan melakukan petualangan yang seru. Kegiatan mendaki gunung itu menantang. Kamu diajak menapaki medan yang ekstrem. Mulai dari tanah kering, lumpur, pasir, bebatuan, hingga jalan menanjak bahkan curam. Semua ini akan menjadi petualangan yang mendebarkan.

Makanya, kamu harus merasakan sensasinya. Minimal, pergilah mendaki satu kali saja biar kamu tahu rasanya. Saat baru pertama kali mendaki, bisa jadi kamu akan digelayuti perasaan ragu. Kamu bertanya-tanya, apakah dirimu yang seorang pemula ini, bisa melakukannya? Apalagi, tanpa pengalaman mendaki sama sekali. Jawabannya, ya. Kamu bisa melakukannya.

Siapa saja bisa mendaki. Bahkan, seorang pendaki profesional pun, mereka memulainya dari nol. Pasti setiap pendaki pernah melalui pendakian pertama mereka. Jadi, tidak perlu merasa ragu sebenarnya. Apalagi, kamu akan pergi mendaki bersama teman-teman yang sudah berpengalaman. Tenang saja, cukup pastikan peralatanmu lengkap. Juga, kondisi fisik dan mental kamu siap.

Di perjalanan nanti, kamu akan melihat keindahan alam dengan cara yang berbeda. Kamu benar-benar dikelilingi alam luas tiada batas. Tidak seperti tempat wisata alam yang dikelola. Gunung, menyajikan alam liar dengan semua flora dan faunanya.

2. Ingin melihat sunrise & sunset dari atas gunung

Alasan selanjutnya kenapa banyak orang senang mendaki gunung adalah ingin melihat sunrise atau sunset dari atas gunung. Mungkin kamu sudah terbiasa melihat matahari terbit dan tenggelam. Kamu bahkan bisa melihatnya dari teras rumah setiap hari. Akan tetapi, bagaimana kalau kamu bisa melihat pemandangan sunrise dan sunset lebih dekat. Langsung dari atas gunung. Tempat di mana matahari bangun dari tidurnya. Juga di mana matahari kembali ke peraduannya. Pemandangan menakjubkan ini hanya bisa dilihat dari pegunungan.

Terkadang, kamu perlu menyaksikan setitik keajaiban alam tersebut. Ini membuatmu tersadar bahwa alam itu menakjubkan. Kamu akan merasa bahwa ada energi yang lebih besar dari apapun di alam semesta. Di mana, ini berasal dari Sang Pencipta. Saat melihat sunrise maupun sunset lebih dekat, kamu akan bisa meresapinya.

Terutama, apabila kamu melihatnya pada waktu pagi hari. Ini adalah waktunya matahari terbit. Saking indahnya, panorama tersebut mungkin akan sulit dijelaskan dengan kata-kata. Tidak berlebihan juga kalau kamu menyebutnya magical morning. Sebab, momennya luar biasa. Pagi yang ajaib. Bukan sesuatu yang bisa kamu lihat setiap harinya.

Sinar matahari fajar akan terlihat menakjubkan dari atas gunung. Apalagi, saat matahari mulai naik perlahan-lahan. Cahayanya semakin terang, sinarnya menembus pepohonan, menyinari lereng-lereng gunung yang hijau kecokelatan. Serasa tidak ada yang lebih indah daripada pagi di atas hutan, dan di puncak gunung. Maka dari itu, jangan lewatkan kesempatan ini. Abadikan dalam jepretan kameramu. Jadikan kenang-kenangan sebagai pendaki gunung.

3. Ingin memaknai setiap detik waktu yang biasanya terbuang begitu cepat

Aktivitas sehari-hari kamu pasti padat sekali. Saking banyaknya kegiatan, kamu mungkin merasa waktu berjalan terlalu cepat. Seakan, kamu sangat sulit menikmati detik-detik waktu yang berjalan. Hampir seluruh waktumu dihabiskan untuk bekerja, maupun kuliah atau sekolah. Bahkan, saat di rumah kamu juga masih diburu waktu. Kamu harus mencuci baju, masak, cuci piring, membersihkan rumah, dan masih banyak lagi. Tidak ada habisnya.

Ini sangat wajar dialami oleh manusia modern. Apalagi, bagi kamu yang tinggal di perkotaan. Terasa semakin sulit untuk menghargai waktu. Padahal, setiap detik waktumu sebenarnya sangat, sangat berharga. Setiap detik napasmu itu sangat bernilai. Oleh karena itu, mendaki gunung bisa membuatmu lebih menghargai waktu. Kamu akan bisa memaknai waktu bahkan setiap detiknya. Kok, bisa?

Sebab, saat mendaki gunung, waktu terasa berjalan lebih lama. Soalnya, kamu harus menempuh perjalanan yang panjang. Kamu pun melalui medan yang tidak mulus sama sekali. Dan, kamu harus berjalan kaki karena ini pilihan satu-satunya. Kamu pun tidak bisa berlari agar cepat sampai di puncak. Bisa kamu bayangkan kontrasnya. Ini sangat berlawanan dengan apa yang kamu lakukan setiap hari. Di mana, kamu dituntut menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat.

Saat mendaki gunung, kamu akan merasa seperti waktu berjalan lebih lama, daripada di rumah. Inilah yang membuat setiap detik di gunung itu sangat berkesan. Dan, setiap pengalaman kamu di gunung itu sangat bermakna. Kamu benar-benar bisa menikmati detik demi detik yang berjalan. Kamu juga berada jauh dari kebisingan di kota beserta hiruk pikuknya. Hanya ada kamu, teman-teman pendaki dan alam luas.

4. Untuk berbagi kesenangan & kebahagiaan bersama komunitas yang positif

Alasan kenapa pendaki senang mendaki gunung, lagi dan lagi adalah karena pendaki menemukan komunitas yang positif. Interaksi antar pendaki adalah sesuatu yang autentik. Apa artinya? Jadi, kamu akan melakukan interaksi tanpa ada kepalsuan di dalamnya. Sekarang, kita jujur saja. Di dalam masyarakat perkotaan, interaksi yang dilakukan tidak mungkin terbuka seratus persen. Bukan berarti penuh dengan kebohongan. Hanya saja, kamu perlu berhati-hati saat berinteraksi dengan orang lain. Baik itu teman, rekan kerja, tetangga, dan bahkan saudara serta keluarga.

Berhati-hati maksudnya agar kamu tidak keliru mengucapkan sesuatu dan bersikap. Kamu juga harus menempatkan diri, mengetahui waktu dan tempat kamu. Supaya kamu bisa melakukan komunikasi dengan cara yang tepat. Agar bisa membuat orang lain dan diri sendiri nyaman. Sementara, di gunung, kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.

Saat berkumpul dengan komunitas pendaki, kamu pasti akan saling berbagi. Kamu dan para pendaki lainnya akan saling menyapa, bercerita serta berbagi kebahagiaan. Dan, ini akan terjadi secara alamiah. Maka dari itu, komunitas pendaki itu positif. Komunitas ini secara tidak langsung akan membentuk kepribadian kamu. Menjadikan kamu orang yang lebih baik dan memiliki kepedulian terhadap sesama. Oleh karena itu, berinteraksi dengan komunitas pendaki juga sangat bermanfaat untuk pendidikan karakter.

Sebab, belajar itu tidak hanya perlu kamu lakukan di sekolah. Yang kamu pelajari bukan hanya pendidikan formal dengan tugas dan ujian. Apalagi, belajar mengembangkan kepribadian. Nah, berkumpul bersama komunitas pendaki, akan mendidik karakter kamu. Kamu bisa berbagi dengan mereka, sekaligus belajar dengan cara yang menyenangkan.

5. Untuk meningkatkan kesehatan mental dan emosional

Menurut banyak orang, salah satu alasan mendasar mendaki gunung adalah untuk melakukan perjalanan hati manusia. Jadi, ketika mendaki, bukan cuma fisikmu saja yang bergerak menuju puncak. Akan tetapi, hatimu juga ikut melangkah dalam perjalanannya sendiri. Tiba-tiba saja, kamu memiliki sebuah tujuan yang besar. Tujuan untuk mencapai puncak gunung yang begitu tinggi. Dan, mau tidak mau ini harus kamu raih.

Sebab, kamu melakukan perjalanan mendaki hanya dalam beberapa hari. Dalam waktu yang tidak lama inilah, jiwa dan ragamu akan ditempa. Kamu harus melalui medan yang bisa dikatakan ekstrem. Namun, inilah yang membuat kondisi mental dan emosionalmu kuat. Karena, kamu tidak hanya membutuhkan kondisi fisik yang sehat. Namun, kondisi mental kamu juga harus siap.

Memang tujuan kamu mendaki yaitu sampai di puncak. Saat kamu semakin mendekati puncak, maka dataran tempat kamu menapak juga makin tinggi. Tanpa mental dan juga kondisi emosional yang kuat, kamu mungkin merasa ingin menyerah. Bahkan, sebelum sampai di puncak gunung. Makanya, ketika kamu bisa mengalahkan rasa capekmu, keraguan dan semua pikiran negatif, kamu pasti berhasil.

Kamu akan sampai di puncak dengan perasaan lega yang luar biasa. Bahkan, kamu tidak akan menyangka, kalau kamu bisa melakukannya. Kamu akan berpikir, dan menyadari bahwa ternyata kamu bisa. Percayalah, ini pasti menguatkan kesehatan mental dan emosional kamu. Makanya, ini juga yang membuat pendaki memiliki jiwa yang sehat.

6. Untuk menjernihkan pikiran dan mengurangi stres

Di dalam kehidupan masyarakat kota, setiap menit, bahkan tiap detik, semua orang sibuk memikirkan banyak hal. Mulai dari uang, jodoh, karier, jabatan hingga keluarga. Pemikiran tersebut juga biasa disebut dengan monkey mind. Sederhananya, monkey mind adalah kondisi pikiran yang tidak tenang dan dipenuhi kegelisahan, atau mudah terdistraksi. Nah, ini semua tidak akan kamu alami saat berada di gunung.

Karena, tidak ada waktu bagi pikiranmu untuk galau. Nyatanya, gejolak di dalam pikiran tersebut akan mengendap. Sebab, fisik manusia sibuk untuk terus melangkah menuju puncak gunung. Dan, mata manusia sibuk untuk menikmati keindahan alam. Kondisi ini membuat pikiran lebih tenang. Rasanya seperti ada kedamaian yang mengalir begitu saja, masuk ke dalam pikiranmu. Mengendapkan semua kegelisahan yang tadinya bergejolak.

Nah, saat pikiranmu sudah tenang dan jernih, apa yang akan terjadi? Benar, kamu tidak lagi merasakan stres berat seperti biasanya. Stres tersebut akan berkurang dengan sendirinya. Sebab, pikiran yang tenang juga akan berdamai dengan stres. Sementara, saat pikiran gelisah dan tidak tenang, stres akan terus berkecamuk di dalamnya.

Oleh karena itu, mendaki gunung merupakan cara yang sangat baik untuk menjernihkan pikiran. Sebab, seluruh pikiranmu akan dialihkan ke puncak gunung. Di mana, kamu hanya memikirkan bagaimana caranya agar sampai ke puncak. Lalu, setelah itu kembali turun dan pulang ke rumah. Takkan ada pikiran-pikiran negatif dan kegelisahan tentang kehidupan. Makanya, saat mendaki dan setelah pulang, pikiranmu jadi lebih fresh.

7. Untuk mendekatkan diri kepada Tuhan & mensyukuri segala nikmat serta karuniaNya

Sebenarnya, mendaki gunung tidak hanya menyajikan pemandangan alam untuk kamu nikmati. Lebih dari menikmatinya, kamu akan menyadari betapa luar biasa ciptaan Tuhan tersebut. Mendaki gunung juga merupakan perjalanan spiritual bagi beberapa pendaki. Karena, dengan mendaki gunung, kamu jadi lebih dekat kepada Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan ini membuatmu bersyukur. Kamu akan mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan sampai detik ini.

Ketika kamu berada di kota, maka kamu sulit menemukan panorama alam luas. Mungkin kamu bisa melihat gunung di kejauhan saja. Hanya terlihat puncak dan lerengnya yang kebiruan. Akan tetapi, rasanya sungguh berbeda saat kamu mendakinya. Ternyata, gunung yang kelihatan biru dari kejauhan itu, memiliki keindahan yang tidak terbayangkan. Di gunung, kamu akan melihat bahkan melintasi padang rumput, hutan, jalan setapak yang berpasir dan berbatu, hingga danau dan bahkan kawah.

Apalagi, ketika kamu mendaki sampai ke puncaknya. Kamu akan bisa melihat hamparan pemandangan di bawahnya. Tidak seperti biasanya, saat kamu melihat gunung dari kota tempatmu berada. Sebaliknya, kamu sekarang berada di gunungnya. Kamu pun menatap kota yang berada sangat, sangat jauh di sana. Nyaris tidak terlihat. Dari puncak gunung, kamu bahkan bisa merasa seakan kamu lebih dekat dengan Sang Pencipta.

Kamu akan menyadari, bahwa kamu hanyalah bagian kecil dari alam semesta. Bahkan, untuk mendaki sampai ke puncak, kamu memerlukan waktu berjam-jam. Sementara, dengan mudahnya, Tuhan menciptakan alam semesta dan seisinya yang amat sangat luas. Makanya, mendaki membuatmu bersyukur telah diberikan nikmat dan karunia yang luar biasa. Kamu pun akan menjadi manusia yang semakin rendah hati, dan pandai bersyukur.

8. Sebagai sarana rekreasi & hiburan di akhir pekan

Akhir pekan menjadi waktu yang paling pas untuk liburan. Setelah seminggu penuh melalui aktivitas yang padat. Kamu perlu refreshing agar pikiran kembali segar. Nah, mendaki gunung bisa menjadi salah satu pilihan tepat. Apalagi, jika kamu pergi mendaki bersama orang-orang terdekatmu. Kalau kamu punya waktu sebentar, kamu bisa mendaki gunung yang tidak terlalu tinggi.

Sebab, pendakian tersebut akan memerlukan waktu yang lebih singkat. Daripada jika kamu mendaki gunung yang lebih tinggi. Kamu pun bisa menuju gunung terdekat dari tempat tinggalmu. Agar kamu tidak kehabisan waktu hanya untuk perjalanannya. Jangan lupa juga untuk mempersiapkannya jauh-jauh hari. Karena, ada banyak hal sekaligus perlengkapan mendaki gunung yang harus kamu bawa. Bahkan, kamu perlu berlatih dengan melakukan aktivitas fisik, agar stamina kamu kuat untuk mendaki.

Bakal menyenangkan, lho, rekreasi dengan mendaki gunung. Soalnya ini bukan kegiatan yang bisa kamu lakukan sewaktu-waktu. Karena banyak persiapannya, termasuk mengatur jadwal keberangkatan dan kepulangan. Makanya, aktivitas mendaki gunung bisa jadi hiburan tersendiri di akhir pekan. Beda sensasinya dengan jalan-jalan ke mall, atau tempat wisata alam yang itu-itu saja.

Karena, gunung adalah alam liar yang begitu luas. Kamu benar-benar merasakan seperti apa nuansa alam terbuka itu. Baik kamu pendaki pemula atau yang sudah berpengalaman. Mendaki gunung tidak akan pernah terasa membosankan. Justru, mendaki akan menjadi aktivitas liburan yang mengesankan bagimu.

9. Sebagai sarana olahraga yang menyehatkan & menyenangkan

Tentu saja setiap pendaki bisa merasakan manfaat mendaki gunung, untuk kesehatan tubuh. Bagaimanapun juga, mendaki adalah kegiatan yang melibatkan fisik dan mental serta emosional. Ditambah lagi, ini adalah aktivitas luar ruangan di alam bebas. Kamu dapat melihat pemandangan yang indah, menghirup udara segar, hingga mendengarkan suara alam. Tidak heran jika mendaki bisa benar-benar menyehatkanmu.

Gregory A. Miller, PhD, ketua American Hiking Society, juga menjelaskan manfaat mendaki. Menurut Gregory, penelitian menunjukkan bahwa mendaki dapat meningkatkan intensitas detak jantung. Bahkan, mendaki bukit saja sebenarnya bisa meningkatkan detak jantung sekaligus membakar kalori. Detak jantung yang meningkat sebesar 5-10% setara dengan pembakaran kalori sebanyak 30-40%. Selain itu, masih ada manfaat lain dari mendaki untuk kesehatan.

Hal tersebut didukung penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Kanada. Mereka adalah Darren E.R. Warburton, Crystal Whitney Nicol dan Shannon S.D. Bredin. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal kesehatan CMAJ (Canadian Medical Association Journal) edisi 14 Maret 2006. Menurut jurnal tersebut, aktivitas fisik terbukti mampu mencegah penyakit kronis, kematian dini dan meningkatkan kesehatan serta kualitas hidup.

Jadi, aktif bergerak bisa membantu mencegah risiko penyakit seperti sakit jantung, osteoporosis, jantung koroner, obesitas, diabetes dan beberapa jenis kanker. Nah, mendaki adalah salah satu aktivitas yang sangat baik untuk fisikmu. Di mana, seluruh fisik kamu bergerak secara aktif. Bahkan, kesehatan mental dan emosional kamu juga ikut meningkat. Biar lebih seru, jadikan mendaki kegiatan untuk mengisi liburan bersama teman dan keluarga.

10. Untuk membuat konten yang menarik agar mendapatkan banyak follower di media sosial

Alasan terakhir kenapa banyak orang mendaki gunung adalah untuk membuat konten yang menarik untuk dibagikan ke media sosial. Mendaki gunung juga bermanfaat bagi kamu yang suka menggunakan media sosial. Kamu bisa berbagi foto, video maupun postingan berupa tulisan atau quote. Jika kamu membuat konten yang menarik, pasti banyak yang suka. Kemudian, postingan kamu akan naik posisinya di feed atau hasil pencarian. Ini memungkinkan kamu mendapatkan banyak follower juga.

Kebetulan banget kalau hobimu adalah mendaki gunung. Aktivitas ini bisa kamu lakukan tidak hanya untuk hiburan saja. Akan tetapi, kamu bisa menjadikannya konten yang unik dalam bentuk foto, apalagi video. Saat kamu mengabadikan momen-momen pendakian, kamu sekaligus menyimpannya untuk kenang-kenangan. Jadi, tak hanya untuk kamu bagikan dengan follower.

Berawal dari keinginan berbagi tersebut, kamu bakal eksis seiring berjalannya waktu. Saat kamu semakin eksis di media sosial, kamu makin dikenal banyak orang. Ketika follower kamu sudah mencapai ribuan, biasanya akan semakin mudah meningkatkan jumlahnya. Bukan tidak mungkin kamu akan mendapat belasan, puluhan, bahkan ratusan ribu follower. Kalau sudah begini, maka peluang kamu semakin terbuka lebar.

Kamu bisa mulai melakukan monetisasi. Kamu dapat menghasilkan pundi-pundi uang dari media sosial kamu. Khususnya, melalui kanal YouTube. Caranya tidak lain dengan rutin mengunggah video pendakian kamu.

Satu hal yang perlu kamu ingat, untuk bisa eksis dan mendapat banyak follower, perjalanannya seperti mendaki, lho. Kamu harus mulai dari nol. Dari bawah kemudian berjalan naik terus sampai akhirnya kamu berada di puncak. Perjalanan yang tidak mudah tapi sangat bisa dinikmati, kok. Hasilnya pun sepadan dengan usaha kamu.

Seru banget, ya, mendaki gunung. Ternyata, ada banyak kesenangan yang bisa kamu nikmati dari mendaki. Mulai dari mendekatkan diri kepada Tuhan, sampai menyehatkan tubuh dan pikiran. Bahkan, kamu bisa menjadikannya konten media sosial. Hingga mendapatkan uang dari sana. Ayo, sekarang kamu sudah punya alasan yang cukup untuk mulai mendaki gunung. Kapan mau mendaki lagi? Atau, ini bakal menjadi pendakian pertama kamu? Semangat, ya!

Baca lebih lanjut: 10 Gunung Paling Indah di Indonesia »

Leave a Comment