Cara Mengatasi Kaki Dingin di Gunung

Kita semua tahu bahwa semakin tinggi posisi kita ngecamp, semakin dingin udara di sekitar tenda. Misalnya, saat camping di alun-alun Surya Kencana (gunung Gede-Pangrango) atau di kawasan danau Ranu Kumbolo (gunung Semeru). Suhu udara di sana sangat dingin. Biasanya sekitar 6-15 derajat Celcius. Terkadang juga sampai muncul bunga-bunga es saat di pagi hari. Akibatnya, banyak pendaki sering merasa kakinya dingin saat di tenda. Keadaan ini tidak nyaman dan membuat kita susah tidur. Lalu, bagaimana cara mengatasi kaki dingin di gunung?

Ada 3 penyebab mendasar kaki terasa sangat dingin di gunung. Pertama, suhu di sekitar tempat camping turun drastis, misalnya, di bawah 10 derajat Celcius. Kedua, pendaki kekurangan asupan kalori sehingga panas tubuh tidak menyebar secara merata. Ketiga, pendaki sedang sakit. Untuk mengatasi hal tersebut, kami telah menyiapkan solusinya. Berikut 10 cara mengatasi kaki dingin di gunung.

Untuk lebih jelasnya, mari simak pembahasan di bawah ini. Yuk, baca.

1. Lepas kaos kaki basah dan segera ganti dengan kaos kaki kering & hangat

Keringat, kabut dan air hujan sering membuat pakaian yang kamu pakai menjadi lembab dan basah. Khususnya pada area sepatu gunung dan kaos kaki. Kondisi ini sering memicu kedinginan pada kaki pendaki. Alasannya sederhana:

  • Pertama, pakaian basah akan menyerap kalor dari dalam tubuh sampai habis.
  • Kedua, pakaian basah akan memerangkap udara dingin lebih lama sehingga membuat tubuh jadi dingin.
  • Ketiga, pakaian basah akan mengganggu sirkulasi keringat di dalam tubuh.

Jadi, solusi pertama untuk mengatasi kaki dingin adalah ganti baju & kaos kaki yang basah. Pastikan kamu telah mengganti semua pakaian & kaos kaki basah dengan pakaian ganti yang kering dan hangat. Ini wajib kamu lakukan terlebih dahulu. Baru tips mengatasi kaki dingin di gunung selanjutnya dapat berjalan dengan baik & benar.

2. Segera masuk ke dalam tenda yang hangat dan pakai sleeping bag

Terlalu lama di luar ruangan membuat suhu badan turun dan kalori tubuh banyak yang hilang. Efeknya, tangan dan kaki mulai terasa dingin. Kondisi ini menunjukkan bahwa kamu butuh lingkungan yang lebih hangat, karena tubuh kamu sudah tidak kuat menahan hawa dingin.

Solusinya, segera bangun tenda dan masuk ke dalam tenda untuk menghangatkan diri. Kamu juga bisa mengeluarkan sleeping bag untuk membungkus tubuh hingga kaki untuk menghangatkan diri agar cepat terbebas dari kedinginan.

3. Buat penghangat ruangan

Penyebab paling mendasar kenapa kaki dingin saat di gunung adalah suhu udara yang turun menjelang malam hari. Terlebih pada dini hari sampai subuh. Itu dingin banget, brrrrrr. Apabila mendadak kaki kamu terasa sangat dingin, segera buat penghangat di area sekelilingmu.

Cara #1: Bikin api unggun. Api unggun akan menghasilkan api yang besar dan menghangatkan lingkungan sekitar tenda. Dengan kondisi tersebut, hawa dingin di sekitar tenda akan hilang dan tergantikan oleh hawa panas yang hangat. Akan tetapi, beberapa gunung melarang pendaki untuk menyalakan api unggun. Jadi, kamu bisa mencoba tips mengatasi kaki dingin di gunung yang selanjutnya.

Cara #2: Membuat sauna buatan di dalam tenda. Idenya sedikit nyeleneh sih, tapi work. Kami telah mencobanya berkali-kali saat kedinginan di gunung Merbabu. Uap air panas akan memberi suplai kalor di lingkungan dan menghilangkan hawa dingin. Dengan begitu, kaki, tangan dan tubuh menjadi hangat.

  • Pertama, pastikan pintu & jendela pada tenda tertutup rapat.
  • Kedua, tuangkan air ke dalam nesting dan masak sampai muncul uap air yang hangat.
  • Ketiga, biarkan uap air menyebar di dalam ruangan tenda.
  • Terakhir, kontrol suhu ruangan & jumlah uap air dengan menaikkan atau menurunkan api pada kompor gas. Sesuaikan selera dan kebutuhan kamu saja. Hehe.

Cara ini akan efektif jika kamu membawa kompor gas portable yang berbentuk kotak. Bukan kompor ultralight, lho! Tapi, kompor gas portable yang berbentuk box. Hal ini karena kompor gas portable memiliki tatakan yang stabil. Dengan demikian, sangat aman untuk kamu pakai memanaskan air di dalam tenda.

Cara #3: Bawa penghangat ruangan portable. Jika kamu memiliki budget lebih, kamu bisa membeli penghangat ruangan portable yang dijual di marketplace Shopee atau Tokopedia. Penghangat ruangan portable akan menghasilkan hawa panas (kalor) dengan sebaran tertentu. Jika kamu aplikasikan di dalam tenda yang tertutup, maka ruangan di dalam tenda akan hangat. Dan jika kamu mendekatkan kaki di dekat penghangat ruangan portable tersebut, kaki yang dingin akan kembali hangat dengan cepat.

4. Makan makanan berkalori tinggi yang sudah dipanaskan

Ruangan sudah hangat, tapi kenapa kaki masih dingin ya? Jika ruangan di sekitar kamu sudah hangat, tapi kaki masih dingin, berarti tubuh kamu kurang memproduksi kalor. Penyebabnya adalah karena kamu kekurangan asupan kalori selama pendakian. Solusinya sederhana, segera masak makanan berkalori tinggi dan makan sampai habis secara perlahan.

Contoh makanan yang berkalori tinggi untuk mengatasi kedinginan:

  • Energen 2 bungkus + outmeals 4 sendok. Jumlah kalori yang akan kamu peroleh sekitar 400 kalori.
  • 3 bungkus Milo Cereal Bar. Jumlah kalori yang akan kamu peroleh sekitar 270 kalori.
  • 4 bungkus Soyjoy Cokelat Bar. Jumlah kalori yang akan kamu dapatkan sekitar 600 kalori.
  • 2 bungkus Super Bubur setara dengan 340 kalori.
  • Nasi + 8 iris nuggets So Nice setara dengan 2.000an kalori.

Pilih dulu makanan yang praktis, baru setelah kaki dan badan kembali hangat, kamu bisa masak makanan berat. Biar kaki kamu tidak kedinginan saat di gunung, pastikan selalu menjaga asupan gizi dan kalori dengan membawa makanan khusus pendaki gunung.

5. Minum minuman penghangat yang mengandung jahe

Selain menambah asupan kalori melalui makanan, sebaiknya kamu juga menyedu minuman penghangat tubuh. Indonesia itu negeri yang kaya akan rempah-rempah penghangat tubuh, seperti: jahe, merica, kapulaga, kayu manis, cengkih, temulawak, dll. Hal ini karena rempah-rempah tersebut mengandung senyawa kimia gingerol.

Menurut, Prof. Chairul Anwar N. (Peneliti dari Unair), senyawa gingerol dalam rempah-rempah dapat menghangatkan tubuh dan menyembuhkan kedinginan. Oleh karena itu, manfaatkan warisan pengetahuan dari nenek moyang kita. Jika, kaki terasa mulai dingin di gunung, segera minum minuman penghangat tubuh, khususnya minuman yang mengandung jahe.

Kamu dapat menyedu Bandrex, Wedang Uwuh, Jahe Wangi, Tolak Angin cair, hingga serbuk Jahe Merah. Sedu minuman penghangat tubuh itu dengan air mendidih dan minum selagi hangat. Dalam waktu kurang dari 10 menit, tubuh akan hangat dan kaki akan terbebas dari kedinginan.

6. Bungkus kaki dengan bahan yang memerangkap kalor tubuh

Cara selanjutnya untuk mengatasi kaki dingin di gunung adalah menggunakan kaos kaki tebal dan berlapis.

  • Pakaian basah & kaos kaki sudah ganti dengan pakaian kering dan lebih hangat.
  • Kondisi ruangan sudah hangat.
  • Kamu sudah makan dan minum untuk menghangatkan tubuh.

Tapi, lama-kelamaan kenapa kaki kembali dingin? Ini karena panas tubuh di bagian kaki kamu hilang dengan cepat. Untuk mengatasi hal tersebut, kamu butuh thermal isolation. Thermal isolation adalah alat untuk memerangkap kalor yang dilepas oleh tubuh agar tidak hilang di lingkungan. Bahasa sederhananya adalah selimut penghangat. Ya, selimut memiliki fungsi untuk mempertahankan lingkungan di dalam selimut agar tetap hangat biarpun di luar selimut dingin.

Ada beberapa bahan yang memiliki thermal isolation:

  1. Kaos kaki tebal berlapis-lapis. Kamu dapat memakai dua atau tiga kaos kaki untuk menghangatkan kaki yang dingin. Terlebih kaos kaki berbahan wol atau bulu binatang. Itu sangat hangat kalau dipakai di gunung.
  2. Emergency Thermal blanket. Emergency Thermal blanket adalah selimut penghangat darurat yang wajib dibawa oleh pendaki gunung ketiga hiking. Thermal blanket terbuat dari plastik sheet yang ringan dan lentur. Pada bagian luarnya dilapisi oleh aluminium foil. Thermal blanket dapat memerangkap panas tubuh seseorang dengan maksimal. Jadi, setelah kaki pendaki yang dingin diberi penghangat, segera bungkus pakai emergency thermal blanket agar kaki tidak kembali dingin.
  3. Kantung plastik. Pada kondisi darurat, kamu dapat menggunakan plastik untuk membungkus kaki yang dingin saat di gunung. Plastik terbuat dari polimer polyester dan polypropylene yang tahan panas. Kemampuan lain dari kantung plastik adalah dia dapat memerangkap kalor. Jadi, sebelum tidur malam, kamu dapat memakai kantung plastik untuk melindungi kaki dari kehilangan kalor saat malam hari. Khususnya pada waktu dini hari sampai subuh. Ikat dengan erat & rapat jangan sampai ada udara dalam yang keluar dan juga sebaliknya. Jangan sampai ada udara luar yang masuk ke dalam. Kami jamin, kaki kamu tidak akan kedinginan saat tidur. Bagaimana kalau saya tidak punya kantung plastik? Kamu dapat memakai trash bag yang bersih, sleeping bag atau ponco (jas hujan). Intinya, pakai bahan yang berbahan plastik untuk melindungi kaki dari kehilangan kalor tubuh.

Menarik ya? Yuk, langsung praktik.

7. Oleskan minyak kayu putih pada kaki yang dingin

Kamu juga dapat memberikan minyak kayu putih cajupu oil untuk menghangatkan kaki yang dingin. Minyak kayu putih memiliki efek untuk menstimulus aliran darah kembali berjalan lancar dan memberikan rasa hangat pada kaki yang kedinginan. Dan hal yang kami suka adalah efek hangatnya dapat bertahan relatif lama.

Hindari menggunakan balsem gosok seperti Geliga. Balsem gosok memiliki efek yang sangat berbeda dengan minyak. Di mana, balsem gosok akan secara instan menciptakan sensasi rasa hangat namun 5 menit kemudian kulit menjadi kebas dan dingin. Ini sangat merugikan. Saya tidak tahu pasti apakah ada senyawa kimia di dalam balsem yang menimbulkan efek samping seperti itu saat pemakaian di atas gunung. “Kenapa balsem gosok menimbulkan efek dingin bagi pendaki setelah 5-10 menit pemakaian?”. Jika kamu tahu, jawabannya, tolong tuliskan di kolom komentar ya.

Data tersebut, lebih baik memakai minyak kayu putih dari pada balsem gosok. Sampai di sini paham ya? Yuk, lanjut!

8. Hangatkan kaki secara langsung

Ya, kamu tidak salah dengar. Solusi berikutnya adalah memberikan paparan panas secara langsung ke kaki.

  • Cara #1: Panggang kaki di atas kompor dengan api sedang. Jangan langsung bersentuhan dengan api ya. Hehe. Nanti bisa melepuh kulitnya. Kasih jarak satu jengkal atau sekitar 15cm. Panggang kaki sampai rasa dingin hilang lalu bungkus kaki dengan emergency thermal blanket.
  • Cara #2: isi botol air minum atau thermos dengan air panas. Lalu, tempelkan ke kaki yang dingin selama 5-10 menit. Teknik ini disebut induksi panas, yaitu upaya mengalirkan panas dari benda ke kaki yang terasa dingin. Banyak orang menyebut teknik ini dengan istilah “Seko” artinya menempelkan/mengusap. Biasanya orang yang kedinginan disuruh untuk mendekap botol yang telah diisi air hangat di area dada. Tapi, dalam kasus ini, kita arahkan ke kaki yang dingin.

Sampai di sini, paham ya? Okay, lanjut!

9. Tidur dengan posisi kaki tumpang-tindih atau berhimpit-himpitan

Ini solusi kreatif dari pengalaman pendaki hura-hura. Hehe. Apabila kaki kamu kedinginan saat di gunung, segera masuk ke tenda dan tidur dengan saling menindih kaki satu sama lain. Ibarat kata kayak roti lapis gitu. Intinya, saling berbagi kalor sesama kaki pendaki. Biasanya sih, kaki-kaki tersebut dimasukkan ke dalam satu sleeping bag atau sarung. Tujuannya, biar kalor yang dibagi tidak keluar.

Ide lainnya, pendaki yang menggunakan sleeping bag menjepit kaki pendaki yang kedinginan layaknya sandwich. Jadi, jika ada tiga pendaki dalam satu tenda, saat tumpang tindih kaki, pendaki yang kedinginan diletakkan di tengah. Cara ini lumayan efektif, lho.

10. Lakukan warming-up

Cara terakhir untuk mengatasi kaki dingin di gunung adalah dengan melakukan warming up atau olahraga ringan. Pendaki gunung yang berdiam diri di atas gunung dalam waktu lama akan mulai merasa kedinginan. Kedinginan di mulai dari telapak tangan, kemudian ujung-ujung kaki, telinga, leher baru sekujur tubuh. Penyebab hal ini adalah perubahan dari siklus metabolisme tubuh manusia.

  • Saat mendaki gunung, pendaki masuk dalam mode heavy metabolism. Di mana, jantung, paru-paru dan otot bekerja keras untuk menghasilkan energi. Produk sampingnya adalah tubuh menjadi panas.
  • Saat pendaki istirahat atau diam dalam waktu lama, pendaki masuk dalam mode rest metabolism. Di mana, kerja jantung, paru-paru dan otot mulai berkurang dan semua beristirahat. Alhasil, panas tubuh yang awalnya berlimpah menjadi berkurang drastis. Mulai dari sinilah, ujung-ujung tubuh mulai terasa dingin.

Kondisi ini terjadi saat pendaki beristirahat terlalu lama atau saat pendaki baru bangun tidur. Nah, karena penyebab kedinginan adalah karena tubuh masuk dalam mode rest metabolism maka solusinya kamu harus melakukan warming up. Kamu harus berolahraga ringan untuk memaksa jantung, paru-paru dan otot-otot tubuhmu untuk mulai bekerja menghasilkan kalor bagi tubuh. Kamu dapat melakukan beberapa olahraga ringan di bawah ini:

  • Push up.
  • Squat jump.
  • Lari-lari kecil naik turun bukit.
  • Peregangan & kelentukan.
  • Lari di tempat selama 10 menit.

Selain ide warming up di atas, kamu juga dapat mengadopsi latihan pemanasan dari cabang olahraga lain. Misalnya, pemanasan atlet beladiri, atlet bulu tangkis, atlet sepak bola hingga atlet voli. Intinya, kamu harus bergerak dalam waktu tertentu untuk menaikkan kerja jantung agar kerja metabolisme butuh naik. Lakukan latihan fisik untuk pemanasan sampai suhu tubuh meningkat dan kaki kamu tidak kedinginan lagi. Jika tubuh lemas, atau lapar, silakan makan dulu sebelum melakukan warming up. Hehe.

Demikian 10 cara mengatasi kaki dingin di gunung. Bagaimana menurutmu? Menarik, bukan? Kami paling suka kombinasi dari cara #2, #3 & #5. Itu mantap banget sih! Dingin langsung hilang. Hehe. Mana cara mengatasi kaki dingin favorit kamu? Atau mungkin kamu punya teknik lain yang belum kami bahas di atas? Yuk, bagikan pengalaman kamu melalui kolom komentar di bawah.

Baca lebih lanjut: Mengapa Pendaki Gunung Bersalju Mengenakan Sepatu dengan Cakar Besi? »

Leave a Comment