Cara Mengatasi Pacet di Gunung

Pacet merupakan hewan pengisap darah yang bergerak dengan cara melata. Pacet berbeda dengan lintah. Di mana, pacet hidup di dedaunan dan batang pohon. Sedangkan lintah hidup di tempat lembap dan cenderung berair. Hewan pacet ini sering meneror pendaki pemula yang kurang persiapan. Pendaki yang diteror pacet biasanya tidak sadar kalau dirinya sudah menjadi korban. Karena saat menggigit, pacet mengeluarkan air liur yang mengandung zat anestesi dan anti-koagulan. Jadi, pendaki tidak merasa sakit sama sekali. Tapi, beberapa orang yang memiliki alergi berat, mereka akan mengeluarkan reaksi anafilaksis. Untuk itu pacet harus segera dilepaskan dari si korban. Berikut 5 cara mudah untuk mengatasi pacet di gunung:

Setiap teknik di atas memiliki perlakuan khusus. Mulai dari persiapan bahan, penanganan dan tahap akhir. Yuk kita mulai cari tahu.

Cara #1: Menggunakan garam

Cara pertama untuk mengatasi pacet di gunung adalah menggunakan garam. Hewan berlendir seperti pacet sangat benci dengan garam. Karena garam dapat mengganggu produksi lendir dan keseimbangan osmosis di dalam tubuhnya. Di mana, saat tubuh pacet terkena garam, lendir di sekitar kulitnya akan mengental. Cairan kental ini memiliki konsentrasi garam dalam jumlah tinggi.

Jika cairan dengan kadar garam tinggi ini tidak segera dibersihkan, pacet dapat mati kering. Hal ini karena terjadi perpindahan kadar air secara besar-besaran dari dalam tubuh pacet ke lingkungan luar karena adanya garam. Proses ini sering dikenal dengan nama osmosis. Pada fase akhir, tubuh pacet yang kehabisan cairan tubuh akan mengerut dan akhirnya mati secara perlahan.

Begitulah, cara kerja garam dalam mengatasi pacet di gunung.

Nah, dalam aplikasinya, kamu perlu melakukan beberapa modifikasi pemakaian sesuai kebutuhan.

  • Pertama, perhatikan lokasi tempat pacet menghisap darah pendaki.
  • Jika pacet menempel di kaki atau tangan, proses pelepasannya mudah. Kamu bisa langsung memakai taburan garam. Taburan garam akan membuat pacet melepaskan gigitannya. Setelah gigitan lepas, segera ambil pacet dan taruh di tempat datar & kering. Selanjutnya, segera timbun pacet dengan garam. Garam akan membuat cairan tubuh pacet habis. Tubuh pacet akan segera mengerut, mengecil dan akhirnya mati.
  • Jika pacet menempel pada tubuh bagian dalam, seperti perut, paha, punggung, kamu perlu pakai larutan air garam. Terlebih apabila pendaki terserang oleh banyak pacet, pemakaian larutan air garam lebih efisien daripada di tabur. Kamu biar larutan air garam yang agak asin. Untuk takaran, kamu bisa pakai 4-5 sendok makan garam untuk 250 ml air. Intinya, buat larutan garam dengan konsentrasi tinggi. Setelah larutan jadi, segera semprotkan atau teteskan ke pacet yang masih menempel. Seketika pacet akan melepaskan gigitannya. Segera ambil pacet yang jatuh dan taruh ke dalam mangkok khusus yang sudah berisi air garam. Biarkan pacet mati secara perlahan di sana.
  • Kedua, segera lepaskan pacet yang menempel di tubuh dengan meneteskan larutan air garam konsentrasi tinggi.
  • Ketiga, tampung pacet ke dalam mangkuk atau gelas yang berisi air garam konsentrasi tinggi.
  • Terakhir, biarkan pacet mati secara perlahan. Setelah pacet benar-benar mati, segera kubur di dalam tanah.

Begitulah cara mudah mengatasi pacet di gunung dengan larutan garam konsentrasi tinggi. Mudah, kan? Kunci keberhasilan teknik adalah pembuatan larutan garam konsentrasi tinggi dan pendaki nggak boleh jijik. Karena kalau jijik, nggak ada yang berani mengambil pacet yang lepas. Kalau pacet nggak segera diambil, dia akan menggigit di lokasi kulit yang lain segera setelah pacet melepaskan gigitannya.

Cara #2: Menggunakan minyak kayu putih

Cara mengatasi pacet di gunung selanjutnya adalah menggunakan minyak kayu putih. Minyak kayu putih merupakan minyak yang berasal dari tanaman Melaleuca leucadendra. Tanaman Melaleuca leucadendra memiliki sifat anti serangga. Aroma yang menyengat dan rasa pahit yang tidak enak membuat pacet enggan berurusan dengan minyak kayu putih.

Bagaimana cara menggunakan minyak kayu putih untuk melepaskan pacet yang menempel di tubuh pendaki?

  • Pertama, usapkan minyak kayu putih di sekitar pacet. Dan tunggu reaksinya. Biasanya sih pacet langsung melepaskan gigitannya.
  • Kedua, teteskan beberapa tetes minyak kayu putih di bagian mulut dan kepala pacet. Bagian ini akan terlihat menancap di kulit pendaki.
  • Ketiga, usap pacet ke arah samping untuk melepaskan gigitan pacet di kulit pendaki. Pastikan kamu menggunakan sarung tangan atau plastik saat melakukannya. Tujuannya agar pacet tidak pindah menggigit tanganmu. Hehe.
  • Terakhir, tampung pacet di wadah khusus dan bakar bersama wadahnya sampai pacet mati.

Catatan: Beberapa pacet akan segera melepaskan gigitannya saat terkena cairan minyak kayu putih. Tapi, beberapa nggak. Jika belum mau lepas, jangan kamu tarik ya. Karena itu hanya akan membuat gigitan pacet makin kuat. Caranya teteskan minyak kayu putih dari samping lalu usah ke samping. Usapan ke samping akan menggeser tubuh pacet sekaligus melepaskan gigitannya secara lembut.

Sebagai pendaki, sebaiknya kamu selalu membawa minyak kayu putih di kotak P3K milikmu. Karena selain berfungsi untuk mengatasi pacet, minyak kayu putih juga bisa mengatasi alergi. Alergi dari gigitan serangga, pacet hingga ulat. Wow, keren ya!

Cara #3: Menggunakan tembakau

Beberapa pendaki pemula yang pernah diteror pacet mengeluh sulit menemukan minyak kayu putih dan garam. Sulit atau nggak bawa? Hehe. Pendaki pemula yang kurang pengalaman biasanya nggak mau bawa sih. Karena menurut mereka benda-benda tersebut kurang begitu penting untuk dimasukkan ke perlengkapan P3K.

Lalu, bagaimana? Apa solusi jika kita nggak punya garam dan minyak kayu putih?

Solusinya mudah, kok! Pakai saja tembakau. Kamu bisa meminta tembakau kepada pendaki yang merokok. Karena menurut pengalaman kami, banyak pendaki yang naik gunung sambil membawa sebungkus rokok.

Kenapa pakai tembakau? Alasannya sederhana sih, pertama, aroma tembakau itu menyengat. Kedua, tembakau itu memiliki senyawa alkaloid dan nikotin. Senyawa aktif ini memiliki sifat racun insektisida. Artinya, punya potensi untuk membunuh serangga dan hewan berlendir. Ketiga, mudah diaplikasikan.

Bagaimana cara menggunakan tembakau untuk mengatasi pacet di gunung?

Ada dua cara, yaitu:

Pertama, kamu harus mengolah tembakau menjadi air tembakau yang agak pekat.

  1. Keluarkan semua tembakau yang ada di puntung rokok.
  2. Larutkan tembakau ke dalam air hangat. 5-7 batang rokok untuk 200ml air.
  3. Diamkan beberapa saat sampai senyawa alkaloid dan nikotin di tembakau larut ke dalam air.
  4. Teteskan air ke semua pacet yang menempel.
  5. Ambil semua pacet yang sudah lepas dan masukkan ke wadah mangkuk atau gelas.
  6. Tuangkan sisa air tembakau ke dalam gelas yang berisi pacet tersebut. Dan biarkan pacet sampai mati.
  7. Kuburkan semua pacet yang mati di tanah terdekat.

Kedua, kamu minta abu tembakau dari teman yang merokok.

  1. Suruh teman kamu merokok sampai rokoknya menghasilkan banyak abu.
  2. Oleskan abu rokok ke pacet yang menempel.
  3. Jika ada tanda tubuh pacet mulai mengerut, sapu pacet ke arah samping. Saat mengusap pacet usahakan memakai pelindung tangan.
  4. Taruh pacet ke wadah khusus dan matikan pacet dengan cara di bakar.

Catatan: Jangan sekali-kali menyundut pacet dengan puntung rokok. Karena kalau salah sasaran, kulit pendaki bisa mengalami luka bakar. Jadi, selalu pilih metode yang paling aman.

Jangan berhenti di sini. Masih ada 2 teknik rahasia mengatasi pacet di gunung lainnya. Yuk, lanjut baca.

Cara #4: Menggunakan losion anti nyamuk

Pada ulasan sebelumnya, kami telah menjelaskan bahwa obat anti serangga dapat kita pakai untuk mengatasi pacet di gunung. Jika kamu membawa losion anti-nyamuk, kamu bisa memakainya.

Kami biasanya membawa losion anti nyamuk merek Soffel atau Autan.

  • Soffel merupakan losion anti nyamuk produk dari PT. Enesis Group yang mengandung bahan aktif DEET (Diethiltoluamide). Bahan aktif ini berfungsi sebagai obat anti serangga. Cara kerja DEET adalah mengganggu saraf neuron dan reseptor yang terletak di kepala serangga.
  • Autan merupakan losion anti nyamuk produksi dari PT. SCJonshon yang mengandung senyawa aktif DEET (Diethiltoluamide). Di Indonesia, Autan sangan terkenal dalam keampuhannya menghalau serangan nyamuk. Kemampuan ini ternyata juga bisa dipakai untuk mengatasi pacet di gunung.

Losion anti nyamuk memiliki aroma, rasa dan zat aktif yang sangat tidak disukai oleh pacet. Jika kamu mengoleskannya ke pacet yang sedang menempel, pacet akan segera melepaskan gigitannya. Karena dia merasa terancam. Jika sudah lepas, kamu tinggal membuang pacet atau membinasakannya.

Catatan: Kamu dapat langsung menggunakan losion anti nyamuk untuk mengatasi pacet. Jika pacet yang menempel sangat banyak, kamu bisa mencairkan losion anti nyamuk dengan sedikit air. Tujuannya, biar hemat dalam pemakaiannya.

Cara #5: Melepas pacet secara manual

Cara terakhir untuk mengatasi pacet di gunung adalah melepas pacet secara manual. Jika kamu tidak bisa melakukan cara 1-4, mau tidak mau kamu harus melepas pacet secara manual. Ada teknik dan prosedurnya agar tidak menimbulkan luka.

“Tapi, itu menakutkan kak! Ngeri-ngeri jijik. Hiiihihihi.”

Ya, terserah. Jika kamu mau menunggu 20 menit, pacet itu akan lepas dengan sendirinya. Karena secara naluri, saat pacet sudah kenyang menghisap darah dia akan melepaskan gigitannya dan pergi.

Kamu pilih menunggu atau melepasnya secara manual? Hehe.

Bagi yang mau melepaskan pacet secara manual, siapkan nyalimu dulu. Karena proses ini sedikit menjijikkan. Berikut ini prosedur pelepasan pacet secara manual:

  1. Siapkan sarung tangan plastik. Kalau nggak ada, lapisi tangan kamu pakai plastik yang kamu punya saja.
  2. Temukan mulut pacet yang menempel di tubuh pendaki. Mulut pacet berada di ujung tubuh yang lebih kecil dan lebih pipih.
  3. Letakkan jari kamu di kulit yang berdekatan dengan mulut pacet.
  4. Perlahan geser kuku kamu ke arah mulut pacet dan dorong ke samping. Perlakuan ini akan mendorong mulut pacet ke luar, sehingga pacet melepaskan gigitannya. Pastikan kamu dorong ke arah samping ya, jangan dicabut. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kerusakan pada kulit.
  5. Lepaskan pengisap di ujung tubuh pacet lainnya.
  6. Singkirkan pacet sebelum mencoba menghisap di kulit bagian lain.
  7. Bersihkan bekas kulit yang tergigit pacet dengan air. Lalu, lap dengan air bersih. Jika muncul pendarahan, tutup dengan plaster luka.
  8. Musnahkan lintah dengan cara dibakar, dihancurkan atau dikubur.

Teknik manual memang butuh nyali tinggi. Karena kamu perlu melakukannya dengan cepat agar pacet tidak menghisap di bagian kulit yang lain.

Begitulah ulasan tentang 5 cara mengatasi pacet di gunung. Kami menyarankan, jika kamu mau mendaki gunung yang banyak teror pacet, pakailah gaiters kaki dan kaos kaki anti pacet. Selain itu, rutin oleskan losion anti serangga ke kulit. Niscaya pacet akan menjauh dari kamu. Terakhir, jika ada pacet yang nempel tapi belum sempat menghisap darah, segera singkirkan pacet dengan jentikan jarimu. Udah, gitu aja sih! Hehe. Jika ada yang belum jelas, silakan ditanyakan melalui kolom komentar di bawah.

Baca lebih lanjut: Cara Meminta Izin Mendaki Gunung »

Leave a Comment