17 Perlengkapan Wajib Saat Mendaki Gunung yang Harus Dibawa

Apakah kamu siap untuk petualangan mendaki gunung yang tak terlupakan? Kami di sini untuk membantu kamu mempersiapkan diri dengan 17 rekomendasi perlengkapan wajib yang harus kamu bawa. Jangan khawatir, kami telah menyusun daftar perlengkapan gunung terbaik yang akan membantumu menghadapi segala rintangan dengan lebih percaya diri. Simak artikel ini dengan seksama dan pastikan kamu tidak melewatkan perlengkapan yang penting untuk petualanganmu!

Catatan: Di akhir artikel, kami telah membuatkan checklist perlengkapan mendaki gunung (printable) yang bisa kamu pakai untuk mendata barang bawaanmu. Dengan begitu, kamu lebih teliti dalam mengemas perlengkapan hiking sebelum dan setelah pendakian.

1. Alat navigasi

Perlengkapan mendaki gunung - alat navigasi

Perlengkapan pertama yang wajib dibawa oleh pendaki pemula adalah alat navigasi. Ini penting sekali. Karena dengan adanya alat navigasi kamu akan mendapatkan 3 informasi penting:

  • Pertama, lokasi keberadaanmu saat ini.
  • Kedua, jarak tempuh menuju pos terdekat.
  • Ketiga, memilih jalur yang tepat menuju puncak atau turun ke basecamp.

Jadi, kamu tidak akan tersesat ataupun hilang di tengah hutan atau gunung.

Kami akan mengenalkan beberapa alat navigasi, seperti: peta, kompas, dan gps tracker gunung.

Peta pendakian merupakan alat petunjuk pendakian yang memuat rute jalur, medan pendakian hingga jarak tempuh pendakian. Setiap basecamp pasti memiliki peta pendakian, jadi saat registrasi, pastikan kamu menanyakan peta pendakian kepada penjaga. Untuk pemula, kami menyarankan untuk bertanya seputar medan pendakian. Entah itu, terkait sumber air, lokasi camping yang nyaman, hingga cuaca di atas gunung saat ini.

Kompas survival merupakan alat penunjuk arah di alam bebas. Pendaki dapat memakai kompas untuk berbagai hal, seperti:

  • Untuk mencegah tersesat atau salah jalur pendakian.
  • Untuk melakukan aktivitas lintas alam dan survival di hutan.
  • Untuk menemukan sumber air yang ada di peta.
  • Sebagai alat penunjuk arah kiblat untuk sholat di alam bebas.

GPS tracker gunung adalah alat digital yang memberikan petunjuk lokasi, waktu tempuh hingga rute perjalanan di dalam peta GPS. Jadi, GPS tracker itu seperti penggabungan peta, dan kompas dalam satu alat. Ada beberapa merek GPS (Global Positioning System) gunung yang bagus. Misalnya, Garmin, Soyoung, dan Montana. Silakan beli GPS gunung sesuai dengan budget masing-masing.

Catatan: Biarpun saat ini sudah ada papan petunjuk arah pada jalur pendakian, tapi alat navigasi tetap harus ada. Untuk pemula dengan modal minim, silakan bawa peta dan kompas. Untuk pendaki pemula yang punya uang lebih, silakan beli GPS tracker. Hal ini demi keselamatan dan kenyamanan selama pendakian.

2. Headlamp

Perlengkapan mendaki gunung - headlamp

Perlengkapan mendaki gunung yang paling krusial berikutnya adalah penerangan. Karena pendaki akan melakukan perjalanan malam dan aktivitas di malam hari. Kami merekomendasikan pendaki pemula untuk memakai headlamp + 1 lampu tenda.

Headlamp adalah lampu penunjuk jalan yang bisa dipasang di kepala pendaki. Jadi, kamu tidak perlu memegangi lampu selama mendaki gunung. Lampu tenda adalah lampu LED kecil yang memiliki pengait diujungnya, sehingga dapat di gantung di dalam tenda.

Kami menyarankan, setiap pendaki yang membawa headlamp wajib membawa baterai cadangan. Ada dua alasan yang mendasari hal tersebut:

  1. Udara dingin dapat mengganggu perangkat elektronik dan baterai. Jadi, ada kasus baterai tiba-tiba ngedrop di tengah jalan. Jika kamu tidak membawa baterai cadangan, kamu akan kesulitan dalam berjalan. Karena jalan di depanmu gelap gulita.
  2. Cuaca ekstrim yang datang tiba-tiba. Cuaca di atas gunung dan di lembah itu berbeda. Ada kalanya, cuaca di basecamp pendakian sangat cerah tapi di atas gunung terjadi badai. Pada kasus ini, mau tidak mau pendaki harus berkemah. Dengan begitu, kamu perlu melewati malam yang lebih panjang. Jika kamu tidak membawa baterai cadangan, kamu akan kehabisan penerangan. Itu musibah. Jadi, sebaiknya selalu berjaga-jaga untuk mengatasi kondisi terburuk selama pendakian.

Pendaki yang tidak memiliki penerangan yang memadai akan kesulitan berjalan. Alhasil, pendaki mudah mengalami kecelakaan di gunung. Misalnya, jatuh, keseleo, tersesat dan jatuh ke jurang. Jadi, sebaiknya persiapkan alat penerangan dengan baik.

Catatan: Lampu headlamp biasanya menggunakan 3 baterai AA atau hybrid rechargeable baterai. Daya lampu headlamp yang menggunakan baterai AA berkisar 3-5 watt dengan lama waktu aktif sekitar 6-12 jam. Untuk headlamp hybrid baterai + rechargeable baterai, daya lampu mencapai 6-15 watt. Lama waktu aktif sekitar 10-18 jam.

3. Sun protection

Perlengkapan mendaki gunung - sun protection

Sun protection adalah upaya perlindungan mata dan kulit pendaki dari sinar ultraviolet matahari. Ada dua kondisi yang menyebabkan mata dan kulit pendaki mengalami iritasi:

  1. Pendaki mengalami kulit kering karena dehidrasi berlebih di atas gunung.
  2. Pendaki terpapar matahari secara langsung selama berjam-jam di atas gunung.

Secara normal, pendaki pemula tidak akan merasakan hal aneh selama mendaki. Hal ini karena suhu di sekitar pendaki lembab. Jadi, terasa sejuk dan membuat pendaki pemula lalai. Jika hal ini kamu biarkan, sepulang mendaki kamu akan terserang dehidrasi, bibir pecah-pecah, kulit terbakar dan kulit mengelupas.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami merekomendasikan peralatan sun protection, seperti:

  • Pertama, kaca mata pelindung sinar ultraviolet. Misalnya kaca mata anti ultraviolet merek Police, Ray-ban dan Oakley.
  • Kedua, pakaian anti-ultraviolet. Kamu bisa memakai celana panjang, baju lengan panjang, dekker lengan, hingga jaket anti-UV.
  • Ketiga, sunscreen dengan SPF 60. Jika tidak ada, ya minimal sunscreen/sunblock dengan SPF 50. Misalnya, Nivea SPF 50, Nasific SPF 50, dan Biore UV perfect SPF 50.

Bagi pendaki pria, mungkin bertanya, “Apa itu SPF 50? Dan bagaimana cara kerjanya? Kenapa pria juga perlu memakai tabir surya saat naik gunung?”.

Okay, kami akan menjawabnya satu per satu.

Pertama, menurut penelitian dokter kulit di Perancis, kulit normal manusia (pria maupun wanita) hanya bisa bertahan selama 10-15 menit di bawah sinar matahari. Setelah itu, kulit akan mengalami iritasi, terbakar hingga penuaan dini. Oleh sebab itu, apabila kamu melakukan kegiatan di alam bebas dalam waktu lama, sebaiknya kamu memakai tabir surya.

Kedua, kami merekomendasikan tabir surya dengan SPF (Sun Protection Factor) 60. Artinya, produk tabir surya tersebut dapat melindungi kulit selama 10 jam.

Perhitungannya seperti ini:

  • Sunscreen SPF 50 berarti produk tabir surya tersebut akan memberikan perlindungan selama 10 menit x 50 = 500 menit atau 8,3 jam.
  • Sunscreen SPF 60 berarti produk tabir surya tersebut dapat memberikan perlindungan selama 10 menit x 60 = 600 menit atau 10 jam.

Ketiga, untuk mendapatkan hasil maksimal, pria maupun wanita harus mengaplikasikan tabir surya secara berulang. Saat mendaki, saat di atas gunung, saat turun dan saat pulang dari basecamp ke rumah. Ribet ya? Memang, tapi itu sangat baik untuk kulitmu. Karena setiap kamu berkeringat, kamu secara tidak sengaja menyeka wajah. Akibatnya, perlindungan tabir surya yang kamu berikan hilang atau luntur.

Informasi tambahan:

Tabir surya adalah teknologi biokimia untuk melindungi kulit manusia dari radiasi sinar UVA dan UVB yang dipancarkan matahari.

  • Sinar UVA adalah radiasi sinar matahari yang menyebabkan penuaan kulit (aging).
  • Sinar UVB adalah radiasi sinar matahari yang menyebabkan kulit terbakar (burning).

Jika kamu tidak memberikan perlindungan, setelah pulang mendaki kulit kamu akan hitam, terbakar dan menua. Hal ini disebabkan oleh papar cahaya matahari secara terus-menerus selama berjam-jam.

4. Perlengkapan P3K

Perlengkapan mendaki gunung - perlengkapan P3K

Perlengkapan P3K adalah perlengkapan wajib pendakian yang harus kamu bawa. Ini demi kenyamanan dan keselamatan pendaki selama hiking.

Kami merekomendasikan 10 perlengkapan P3K wajib untuk pendaki pemula, diantaranya:

  1. Cairan antiseptik dengan kandungan Polyhexamethylene Biguanide (PHMB). Cairan ini dapat membersihkan luka, menghambat mikroorganisme dan mencegah infeksi.
  2. Obat luka Betadine. Setelah kamu membersihkan luka, tetesi Betadine agar luka cepat menutup dan sembuh.
  3. Minyak kayu putih. Minyak ini dapat kamu pakai untuk menghangatkan diri atau mengobati gigitan serangga gunung.
  4. Obat tetes mata. Obat tetes mata berfungsi untuk membersihkan debu yang masuk ke dalam mata selama mendaki.
  5. Perban elastis. Perban elastis berfungsi untuk membalut luka dan menyangga tangan/kaki yang keseleo.
  6. Gunting.
  7. Plaster luka.
  8. Kapas dan kain kassa steril.
  9. Perban gulung.
  10. Obat generik. Misalnya, obat diare, obat maag, obat alergi, obat sakit kepala, obat flu dan batuk.

Semua peralatan P3K sebaiknya kamu simpan di satu tas khusus untuk obat-obatan. Jadi, kamu akan lebih mudah menemukannya saat keadaan darurat.

Untuk pendakian lebih dari 3 hari, kami merekomendasikan untuk membawa beberapa P3K tambahan, seperti:

  • Emergency blanket.
  • Cutter.
  • Termometer.
  • Sarung tangan lateks.
  • Perekat atau plaster roll.
  • Pembalut siku.
  • Counterpan.
  • Salonpas.
  • Tolak angin.
  • Neurobion.

Kami merekomendasikan untuk selalu membawa peralatan P3K selama mendaki gunung. Jangan meremehkan gunung, karena kita tidak tahu bahaya apa yang akan menimpa di tengah perjalanan. Be safety, first!

5. Makanan

Manajemen logistik makanan itu sangat penting dalam pendakian, terlebih untuk pemula. Pemula yang belum tahu bagaimana rasanya naik gunung pasti bingung dalam memilih makanan yang tepat.

Kami akan memberikan konsep sederhana tentang cara memilih bekal makanan. Silakan dipahami dengan menyeluruh.

Pertama, pilih makanan yang memenuhi kebutuhan kalori harian tubuhmu.

Setiap pendaki gunung memiliki kebutuhan kalori harian yang berbeda-beda. Semua kebutuhan itu dapat dihitung melalui konsep TDEE (Total Daily Energy Expenditure). Secara singkat, TDEE adalah jumlah energi yang kamu pakai selama aktivitas mendaki gunung.

Catatan: pendaki yang mengacuhkan dan meremehkan kebutuhan kalori harian sering kedinginan, kelelahan hingga hipotermia. Konsep TDEE ini penting. Untuk keselamatanmu dan untuk menjaga keselamatan rekan pendakianmu.

Bagaimana cara menghitung kalori harian menurut TDEE?

Kami merekomendasikan untuk menggunakan calculator TDEE ini.

  1. Pilih Metric.
  2. Masukkan isian kondisi tubuh kamu saat ini. Misalnya, jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan, aktivitas dan prosentase lemak tubuh. Karena aktivitas mendaki gunung termasuk olahraga fisik yang berat. Jadi, pada kolom Activity, pilih Heavy Exercise.
  3. Setelah itu, klik Calculate. Data yang muncul adalah data mengenai kebutuhan harian tubuhmu selama melakukan aktivitas mendaki gunung.

Contoh:

Ratna, perempuan, umur 21 tahun, berat badan 49kg, tinggi 163cm, persentase lemak tubuh 21%, aktivitas mendaki gunung (heavy exercise).

Hasil TDEE:

Contoh perhitungan TDEE untuk aktivitas mendaki gunung
Hasil perhitungan kalori untuk pendaki gunung berdasarkan TDEE.

Dari data TDEE di atas, ternyata Ratna membutuhkan 2.081 kalori per hari selama mendaki. Jadi, Ratna harus mendapatkan asupan kalori sebesar 2.081 selama aktivitas mendaki 24jam. Jika lebih dari 24jam, berarti kamu tinggal mengalikan saja kelebihannya.

Kedua, cari makanan alternatif yang tidak mudah basi, ringan dan padat.

Ketiga, kemas dalam jumlah yang tepat.

Keempat, fokus membawa makanan yang memiliki gizi yang baik.

Kelima, pilih makanan yang mudah disajikan di atas gunung.

Terakhir, tambahkan beberapa makanan ekstra untuk berjaga-jaga jika overstay di gunung karena cuaca buruk atau tersesat.

Untuk lebih jelasnya, silakan baca checklist logistik makanan untuk pendaki pemula ini.

6. Minuman

Pendaki pemula memerlukan panduan baku tentang seberapa banyak kebutuhan air yang harus di bawa selama mendaki. Ada beberapa kebutuhan penting terkait air selama pendakian.

  1. Kebutuhan air untuk menghidrasi tubuh.
  2. Kebutuhan air untuk masak.
  3. Kebutuhan air untuk lain-lain.

Saya akan membahasnya satu per satu.

Kebutuhan #1:

Menurut penelitian dari Michael, dkk, (2005), kebutuhan minum setiap orang berbeda-beda. Untuk orang dewasa, mereka membutuhkan 40cc per 1kg berat badan. Atau setara dengan 0,04 liter/kg berat badan.

Agar kamu lebih jelas, saya pakai contoh Ratna (49kg).

  • Kebutuhan minum Ratna adalah o,o4 liter x berat badan pendaki = 0,04 liter x 49 = 1,96 liter/hari.

Jadi, cara mengatasi dehidrasi di gunung untuk ratna adalah dia harus minum setidaknya 1,96 liter selama 24 pendakian.

Kebutuhan #2:

Untuk pendaki pemula, biasanya mendaki dalam rentang waktu yang pendek, yaitu 2 hari 1 malam. Dan ketinggian gunung berkisar antara 1.000-3.000 mdpl. Dengan asumsi tersebut, maka seorang pendaki akan menggunakan 600 ml air untuk kebutuhan masak.

  • Pertama, untuk minuman penghangat badan, seperti: teh, kopi, susu, jahe wangi, dll.
  • Kedua, untuk masak saat makan besar.

Kebutuhan #3:

Air juga bakal kamu pakai untuk keperluan lain-lain. Misalnya, mencuci peralatan masak, mencuci peralatan makan, membasuh muka, keperluan pribadi, dll. Untuk keperluan lain-lain, setiap pendaki setidaknya butuh 600 ml.

Dengan data di atas, pendaki pemula seperti Ratna (49kg) membutuhkan air sebesar?

  • 1,96 liter + 600 ml + 600 ml = 3,16 Liter + cadangan/tambahan air = 3,5 liter

Jadi, Ratna perlu membawa air sebanyak 3,5 liter.

Catatan: Kami menyarankan untuk membawa tambahan/cadangan air. Untuk berjaga-jaga apabila tidak ada mata air di jalur pendakian. Dan untuk antisipasi apabila cuaca buruk atau overstay di gunung.

Mungkin kamu bertanya, “Kak itu berat! Apakah ada solusi agar lebih ringan?”. Ada.

  • Pertama, kamu pilih gunung yang mempunyai mata air mengalir. Jadi, kebutuhan air untuk masak dan kebutuhan lain-lain bisa kamu ambil dari mata air tersebut. Lebih ringan 1,2 liter.
  • Kedua, menyewa porter. Porter adalah seseorang yang bisa kamu sewa untuk membawakan semua perlengkapan mendaki gunung milikmu, termasuk air. Biasanya mereka bisa membawa barang 10 – 30 kg atau bahkan lebih.
  • Ketiga, memangkas kebutuhan minum dengan teknik sandwich (lebih ringan 2 liter). Dari data di atas, kita tahu bahwa kebutuhan air terbesar selama pendakian adalah untuk menghidrasi tubuh (minum). Ada beberapa pendaki yang menggunakan teknik sandwich untuk pendakian jarak pendek atau 2 hari 1 malam.
    • Pendaki akan minum 500 ml saat start mendaki.
    • Pendaki akan minum secukupnya saat di tengah perjalanan. Hanya untuk membasuh bibir dan menghapus dahaga.
    • Setelah turun gunung, pendaki akan membeli air minum 1,5 liter di basecamp dan meminumnya sampai habis.
    • Jadi, tubuh pendaki tetap terhidrasi dan tetap sehat. Kami hanya merekomendasikan teknik sandwich pada pendakian dengan waktu PP 24 jam.

7. Pisau & repair kit

Pisau & repair kit adalah salah satu perlengkapan mendaki gunung yang perlu kamu bawa. Sekilas, item ini tidak terlalu menonjol dari pada item yang lain. Tapi, item ini sangat diperlukan saat kondisi khusus. Misalnya, saat sepatu rusak, frame tenda patah atau tas gunung robek. Jika kamu mengalami nasib sial seperti itu, kamu bisa memperbaiki kerusakan tersebut. Ya, memang tidak pulih seperti sedia kala, tapi minimal masih bisa di pakai untuk turun sampai basecamp.

Khusus untuk pisau, tidak ada aturan baku harus membawa pisau jenis apa. Sesuaikan saja dengan medan pendakian.

  • Jika medan pendakian tergolong jalur pendakian yang sepi dan masih hutan lebat, bawalah pisau parang. Parang dapat kamu pakai untuk membuka jalan dan melawan hewan buas di hutan.
  • Jika jalur pendakian sudah terbuka lebar dan ramai pendaki, kamu dapat membawa pisau lipat multi fungsi. Pisau lipat dapat kamu pakai untuk memasak dan membuka kemasan makanan.
  • Jika di jalur pendakian banyak preman, sebaiknya kamu membawa pisau komando atau pisau survival. Berjaga-jaga untuk membela diri kalau nyawa terancam. Hehe.

Catatan: jika kamu membawa pisau besar, pastikan ada sarung pisaunya. Agar pisau tersebut tidak merobek tas carrier atau melukai punggungmu.

Untuk peralatan repair kit, kami merekomendasikan untuk membeli satu set aja di toko online. Isi dari repair kit pendaki gunung adalah:

  • Lakban.
  • Pisau outdoor/ pisau multifungsi.
  • Tali nilon (15 meter).
  • Tali prusik (15 meter).
  • Tali bagasi motor dengan ujung pengait.
  • Alat menjahit (jarum, benang, kancing).
  • Suku cadang tenda.
  • Suku cadang kompor.
  • Baterai tambahan.
  • Senter cadangan.
  • Karet gelang.
  • Peniti.

Item repair kit kelihatannya banyak, tapi kalau dikemas dalam kantong khusus, sangat ringkas.

8. Kompor lapangan

Kompor lapangan adalah salah satu jenis kompor yang khusus dirancang untuk kegiatan di alam bebas. Kompor lapangan memiliki desain yang portable, mudah dibawa dan ringan. Berdasarkan jenis bahan bakarnya, kompor lapangan di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Kompor parafin. Kompor parafin adalah kompor lapangan yang menggunakan bahan bakar padat berupa zat kimia mudah terbakar, yaitu parafin.
  • Kompor spiritus. Kompor spiritus adalah kompor lapangan yang menggunakan bahan bakar cair, yaitu spiritus. Spiritus adalah bahan bakar cair yang sangat mudah terbakar. Ada yang berwarna putih, dan ada yang berwarna biru.
  • Kompor gas portable. Kompor gas portable adalah kompor lapangan yang menggunakan bahan bakar gas tabung mini. Satu tabung gas mini dapat di pakai untuk memasak selama 1-2 jam. Dari kedua kompor sebelumnya, kompor gas portable adalah yang paling praktis. Bahkan saat ini ada kompor gas canister yang bisa diisi ulang. Jadi, peralatan masak makin ringan dan efisien.

Untuk pendaki pemula, kami merekomendasikan untuk membawa kompor gas portable. Di mana, kompor jenis ini dapat mudah dinyalakan di musim kemarau maupun hujan. Dan cara menggunakannya sangat praktis. Untuk bahan bakar, biasakan untuk membawa bahan bakar cadangan.

9. Tenda camping

Tenda camping adalah tenda untuk berkemah di atas gunung. Biasanya para pendaki gunung akan membangun tenda di area camping ground atau di pos terakhir sebelum puncak. Tenda camping itu memiliki jenis yang sangat banyak. Berikut ini beberapa jenis tenda berdasarkan bentuknya:

  • Tenda dome.
  • Tenda tunnel.
  • Tenda ridge.
  • Tenda quick pitch.
  • Tenda geodesi.
  • Tenda inflatable.
  • Tenda knuckle-jointed system.
  • Tenda vis-à-vis.
  • Tenda pod living.
  • Tenda keluarga.
  • Tenda lonceng.

Setiap model tenda memiliki kerangka (frame) yang khusus. Dengan begitu, setiap tenda memiliki tips mendirikan tenda di gunung tersendiri. Untuk pemula, kami merekomendasikan untuk menggunakan tenda dome kapasitas 2-4 orang. Hal ini dikarenakan tenda dome memiliki konstruksi frame yang simple. Jadi, pemula dapat mempelajari cara mendirikan tenda dengan cepat. Jika kamu belum memiliki tenda, kamu bisa menyewa di tempat persewaan outdoor. Harga sewa mulai dari 30.000-150.000 per hari.

10. Pakaian cadangan

Banyak pendaki pemula yang bingung saat menentukan seberapa banyak pakaian cadangan yang harus dibawa. Dan mereka juga bingung, jenis pakaian seperti apa yang harus di bawa. Baik, di sini kami akan memberikan sedikit pengetahuan untuk membuatmu lebih cerdas dalam mempersiapkan pakaian cadangan.

  • Pertama, pakaian cadangan adalah baju ganti untuk mengganti pakaian inti yang kotor. Entah itu, kotor karena kehujanan, lumpur atau bau badan. Ingat! Saat di atas gunung, pendaki tidak bisa mandi. Pendaki akan mandi setelah sampai basecamp. Pendaki gunung biasanya tidak ganti baju inti selama 24 jam. Jadi, untuk pendaki pemula yang mendaki dalam waktu singkat (2 hari 1 malam), 1-2 pakaian dalam cadangan dan 1 setel baju ganti cadangan sudah cukup. Sisanya, kamu tinggal kombinasikan dengan pakaian untuk layering.
  • Kedua, pilih pakaian cadangan yang memiliki bobot ringan, mudah kering (quick dry) dan tidak ketat. Hindari memakai pakaian berbahan katun dan jeans di gunung. Katun akan mudah menyerap keringat dan air. Jadi, pakaian jenis tersebut tidak mudah kering dan cepat bau. Pakaian berbahan jeans biasanya sangat ketat, ini tidak bagus untuk mendaki. Karena pakaian ketat dapat mencekik pembuluh darah di tubuh sehingga aliran darah tidak lancar. Kami merekomendasikan pendaki pemula untuk membawa pakaian berbahan dasar polyester atau parasut. Intinya, pilih bahan yang memiliki teknologi quick dry. Tujuannya sederhana, saat pakaian basah, kamu bisa jemur di area tenda dan beberapa jam kemudian bisa kamu pakai kembali. Efektif dan efisien, bukan?
  • Ketiga, pendaki pemula tidak perlu membawa banyak pakaian ganti. Cukup pakaian dalam dan pakaian inti saja. Hal ini dikarenakan waktu tempuh dan lama pendakian untuk pendaki pemula relatif singkat, yaitu: 2 hari 1 malam. Kalau kamu membawa banyak pakaian cadangan itu hanya akan membebani kamu sendiri. Maka dari itu, pemilihan bahan pakaian dan fungsi pakaian itu penting.

Pakaian pendaki pemula menurut teknik layering system:

  • Base layer: pakaian yang berada pada lapisan dasar. Pakaian base layer dapat juga diartikan sebagai pakaian yang menempel langsung dengan kulit pendaki. Contoh pakaian base layer adalah pakaian dalam, kaos, celana pendek/celana panjang, decker lengan. Jangan menggunakan pakaian base layer yang ketat, selain membatasi gerak, pakaian ketat juga membuat pembuluh darah tercekik.
  • Mid layer: pakaian yang berada di lapisan tengah. Tepat berada di atas base layer. Contoh pakaian mid layer adalah jaket polar, jaket bulu angsa, jaket hangat. Fungsi utama pakaian mid layer adalah untuk menghangatkan tubuh.
  • Outer layer: pakaian yang berada di lapisan paling luar tubuh. Ini adalah pakaian dengan bahan khusus yang melindungi pendaki dari berbagi cuaca buruk di gunung. Contoh pakaian outer layer adalah jaket wind breaker/water proof/anti-salju, jas hujan/rain coat.

Dari informasi di atas, pakaian cadangan hanya fokus pada lapisan base layer. Jadi, silakan kamu persiapkan pakaian cadangan yang nyaman untuk pendakian. Panduan mudahnya, setiap kamu menghabiskan 24-36 jam di gunung, minimal kamu bawa 1 setel baju cadangan untuk base layer.

11. Tas gunung & rain cover bag

Tas gunung termasuk dalam kelompok big-three dari perlengkapan mendaki gunung. Big-three adalah 3 item perlengkapan pendakian yang memiliki berat paling dominan. Dan ketiga item ini akan terus pendaki bawa dari awal mendaki sampai turun gunung. Ketiga ite big-three adalah tas gunung, tenda dan sleeping system. Pada chapter ini, saya akan fokus membahas tas gunungnya dulu.

Tas gunung merupakan salah satu perlengkapan mendaki yang memiliki bobot berat. Apalagi tas gunung berukuran besar (80L+) dengan rangka aluminium. Tas carrier kosong aja udah berapa kilo sendiri. Hehe.

Untuk pendaki pemula, kami merekomendasikan menggunakan tas gunung yang berukuran sedang dan berbobot ringan saja. Sesuaikan dengan lama pendakian.

  • Apabila kamu melakukan pendakian 2 hari 1 malam di gunung yang relatif mudah, pilih tas gunung dengan kapasitas 35-65L. Khusus pendaki pemula, kami merekomendasikan tas gunung yang berukuran 45L. Tas gunung ukuran 45L ringan dan nyaman untuk pemula.
  • Apabila kamu mendaki gunung dalam waktu 3 hari 2 malam, pilihlah tas gunung dengan kapasitas 50-80L. Khusus untuk pendaki pemula, kami menyarankan untuk menggunakan tas gunung yang berukuran 65L. Cari tas gunung ukuran 65L yang kokoh dan ringan.

“Tapi, tas gunung yang direkomendasikan terlihat mungil kak! Apakah muat membawa banyak perlengkapan mendaki?”, tanya pendaki pemula.

Muat, asal kamu melakukan pemilihan peralatan gunung yang tepat. Cari alternatif perlengkapan mendaki gunung yang lebih ringan dan efisien tempat. Bahkan kami merekomendasikan untuk mengganti matras gulung ke matras lipat atau matras tiup. Tujuannya, untuk memaksimalkan semua ruangan di dalam tas gunung.

Setelah kamu menentukan tas gunung yang cocok dengan medan pendakian, jangan lupa pasang rain cover di badan tas gunung. Rain cover di tas gunung berfungsi untuk melindungi tas gunung dari hujan, gerimis, kabut, lumpur dan ranting berduri. Dengan begitu, seluruh barang di dalam tas juga aman.

Khusus untuk pemula, kami merekomendasikan untuk tidak menggantung apapun di luar tas carrier. Pastikan semua perlengkapan masuk ke dalam tas. Jadi, saat di pasang rain cover, bentuk tas carrier terlihat mulus. Dengan begitu, saat berjalan di dalam hutan, kamu tidak akan tersangkut-sangkut.

12. Peralatan masak & bumbu dapur

Peralatan masak adalah perlengkapan mendaki gunung yang wajib dibawa oleh semua pendaki. Karena saat melakukan perjalanan beberapa hari di gunung, tubuh butuh makanan segar. Kamu tidak bisa mengandalkan makanan snack sepanjang perjalanan. Untuk mencukupi kebutuhan kalori harian tubuh, kamu wajib masak untuk makan besar.

Ada beberapa peralatan masak yang perlu kamu tahu, misalnya:

  • Kompor lapangan.
  • Bahan bakar.
  • Nesting set.
  • Spatula.
  • Peniris.
  • Telenan.
  • Pisau outdoor.

Kamu tidak perlu membawa semua peralatan masak didapurmu. Cukup bawa peralatan masak yang sesuai dengan menu makanan yang akan kamu olah saja. Jadi, tentukan menu makanan dan peralatan masak sejak awal pendakian. Apabila kamu belum jago memasak di gunung, silakan baca artikel tips memasak di gunung ini.

Untuk bumbu dapur, kami merekomendasikan untuk selalu membawa garam, lada dan bubuk cabe. Kombinasi ketiga bumbu tersebut, bisa membuat semua masakan enak. Jika ingin rasa masakan yang lebih yummy, kamu dapat membawa kecap-kecapan.

  • Untuk masakan berbasis daging, kami merekomendasikan untuk menambahkan kecap Inggris. Hanya dengan beberapa tetes kecap Inggris, aroma dan rasa masakan akan jauh lebih nikmat.
  • Untuk masakan berbasis sayuran dan berkuah, kami merekomendasikan untuk menambahkan kecap ikan merek Finna King Lobster. Kecap ikan akan memberi aroma sea food yang kuat, sehingga rasa gurih dari kuah masakan akan menjadi sangat lezat.
  • Jika kamu ingin yang lebih praktis, ya bawa saja bumbu masak instant. Kamu dapat membeli bumbu masak Indofood atau Bango untuk keperluan masakmu. Ingat! Pastikan takaran dari bahan masakan sesuai dengan resep yang ada di bungkus kemasan. Tujuannya, agar rasa dari hasil masakan sama dengan yang diiklankan. Hehe.

Catatan: Nesting set adalah panci yang didesain khusus untuk kegiatan masak di alam bebas. Nesting biasanya terdiri dari 2-3 item panci berukuran khusus. Satu set nesting dapat mencukupi kebutuhan masak, seperti: menanak nasi, memasak sayur, merebus air, hingga menggoreng daging atau ikan.

13. Sepatu gunung

Sepatu gunung adalah sepatu boots yang dirancang khusus untuk aktivitas di alam bebas. Sepatu gunung memiliki beberapa keistimewaan:

  • Pertama, sepatu gunung memiliki alas bergerigi, sehingga kamu dapat berpijak di tanah dengan lebih mantap. Artinya, kamu tidak akan mudah tergelincir saat mendaki atau turun gunung.
  • Kedua, konstruksi sepatu gunung sangat kokoh. Artinya, konstruksi sepatu memiliki jahitan yang kuat. Tidak mudah rusak untuk aktivitas ekstrim mendaki gunung. Sederhananya, sepatu gunung ini awet dan tahan banting. Hehe.
  • Ketiga, sepatu gunung memiliki pelindung ujung kaki dan engkel. Artinya, ujung kaki dan pergelangan kaki kamu akan selalu aman selama mendaki. Jika ada batu, duri atau ranting di jalan, kaki akan tetap aman. Bagi yang suka berlari di gunung, sepatu gunung akan memberi kenyamanan dan keamanan saat berlari.
  • Terakhir, kamu akan mendapatkan tali sepatu khusus dan lubang tali yang kokoh. Jadi, kamu dapat mengikat tali sepatu dengan erat agar tidak mudah lepas selama mendaki gunung.

Harga sepatu gunung mulai dari Rp300.000-10.000.000 rupiah. Semakin bagus konstruksi dan bahan sepatu, harga sepatu gunung semakin mahal. Demi kenyamanan selama pendakian, kami merekomendasikan pendaki pemula memiliki sepatu gunung yang berkualitas.

14. Sleeping bag

Sleeping bag adalah salah satu dari sleeping system yang wajib pendaki pemula miliki. Karena, apabila kamu tidak bisa tidur dengan nyenyak di gunung, keesokan paginya kamu tidak akan bangun dalam kondisi fit. Kualitas tidur seorang pendaki mempengaruhi sistem kerja tubuh dalam memulihkan stamina tubuh. Semakin nyaman pendaki tidur, semakin bugar keesokan harinya.

Sleeping bag memiliki berbagai varian bahan dan model, mulai dari sleeping bag berbahan polar hingga bulu angsa. Setiap model sleeping bag juga memiliki kenyamanan masing-masing. Untuk lebih jelasnya, silakan simak pembahasan di bawah ini:

Jenis sleeping bag berdasarkan bentuknya:

  • Rectangular sleeping bag.
  • Barrel-shaped sleeping bag.
  • Mummy sleeping bag.
  • Double sleeping bag.
  • Quilt sleeping bag.
  • Elephant’s foot sleeping bag.

Jenis sleeping bag berdasarkan bahannya:

  • Down sleeping bag. Sleeping bag bulu angsa adalah sleeping bag yang menggunakan bulu angsa sebagai bahan baku untuk isolasi panas. Jadi, pendaki akan tetap hangat di dalam sleeping bag bulu angsa biarpun kondisi di luar tenda sangat dingin. Kelebihan sleeping bag bulu angsa adalah bobotnya ringan, dapat dipadatkan menjadi ukuran yang sangat kecil, memiliki ketahanan tinggi/awet. Kekurangan sleeping bag bulu angsa adalah harganya relatif mahal. Jika basah, sleeping bag tidak cepat kering.
  • Sintetic sleeping bag. Sleeping bag sintetik adalah sleeping bag yang menggunakan bahan sintetik sebagai bahan isolasi panas. Bahan sleeping bag sintetik biasanya berasal dari dakron dan polar. Kelebihan sleeping bag sintetik adalah harganya relatif murah. Jika basah, sleeping bag lebih cepat kering. Kekurangan sleeping bag sintetik adalah berukuran besar. Tidak bisa dipadatkan menjadi ukuran yang kecil. Memakan banyak tempat. Bobot sleeping bag relatif berat.

Untuk pendaki pemula, kami merekomendasikan untuk memilih mummy sleeping bag. Sleeping bag model ini sangat hangat saat di gunung. Jika budget tipis, belilah mummy sleeping bag dengan bahan polar. Dan apabila ada uang berlebih, langsung saja beli mummy sleeping bag yang berbahan bulu angsa. Pasti sleeping bag tersebut sangat ringan, hangat dan nyaman.

15. Rain jacket

Rain jacket (jas hujan) adalah perlengkapan mendaki gunung outer layer yang wajib pendaki pemula bawa saat hiking. Hal ini dikarenakan cuaca di atas gunung itu berubah-ubah. Kadang bisa gerimis, berkabut, lembab hingga hujan deras. Intinya, cuaca di atas gunung tidak bisa diprediksi dari basecamp. Maka dari itu, kami selalu menyarankan pendaki untuk membawa jas hujan selama perjalanan ataupun summit attack. Tetaplah berhati-hati di alam bebas, pegang nasihat orang bijak ini, “Lebih baik sedia payung sebelum hujan!”.

Ada beberapa tipe rain jacket yang dipakai oleh pendaki, diantaranya:

  • Jas hujan plastik.
  • Jas hujan motor.
  • Backpacking rain jacket.

Kami menyarankan pendaki pemula untuk berinvestasi pada backpacking rain jacket. backpacking rain jacket adalah jas hujan yang didesain khusus untuk pendaki gunung. Jas hujan ini berbobot ringan, dapat dikompres dalam ukuran kecil, jika basah cepat kering dan daya tahan tinggi. Beberapa backpacking rain jacket bahkan memiliki fitur wind breaker, water proof, anti-UV dan snow protections.

Ada beberapa alasan kenapa kami merekomendasikan backpacking rain jacket dari pada jas hujan biasa:

  • Pertama, fleksibilitas gerak tinggi.
  • Kedua, memiliki fitur perlindungan cuaca yang lengkap, seperti: wind breaker, water proof, anti-UV hingga snow protections.
  • Ketiga, bobot jas hujan relatif ringan dan dapat dikompres menjadi ukuran kecil. Dengan begitu, sangat efisien tempat saat di simpan di tas carrier.
  • Terakhir, jas hujan terbuat dari material yang berkualitas tinggi, sehingga awet dan tahan lama.

Catatan:

  1. Jas hujan adalah perlengkapan mendaki untuk perlindungan dini dari ancaman perubahan cuaca ekstrim di gunung. Jadi, bukan untuk menerabas hujan lebat selama berjam-jam ya! Jika cuaca tidak mendukung, pakai jas hujan untuk mencapai shelter atau tanah lapang terdekat. Setelah itu, segera dirikan bivak/tenda darurat menggunakan flysheet. Jika cuaca tidak kunjung membaik, segera dirikan tenda dan buat perapian untuk menghangatkan diri.
  2. Jika kamu memilih backpacking rain jacket, pastikan kamu membeli rain cover bag yang menggunakan teknologi water proof. Karena jas hujan hanya melindungi tubuh pendaki saja, bukan tas gunung pendaki. Jadi, kamu butuh perlindungan ekstra untuk tas gunung kesayanganmu.

16. Jaket gunung

Jaket gunung adalah pakaian pelindung untuk melindungi tubuh dari hawa dingin dan perubahan di atas gunung. Ada dua jenis jaket yang perlu kamu tahu:

  • Pertama, jaket yang memiliki fitur penghangat, seperti: jaket polar, jaket dakron dan jaket bulu angsa. Jaket untuk mid layer.
  • Kedua, jaket yang memiliki fitur wind breaker, water proof dan snow protections, seperti: backpacker rain jacket. Jaket untuk outer layer.

Pada ulasan sebelumnya, kami telah membahas panjang lebar tentang jaket untuk kondisi hujan. Pada chapter ini, kami akan fokus pada jaket gunung yang memiliki fitur penghangat tubuh. Jaket hangat sangat cocok kamu kenakan untuk lapisan mid layer. Hal ini dikarenakan jaket penghangat mampu menangkal hawa dingin dari luar tubuh dan mengisolasi kalor dari panas tubuh. Secara singkatnya, jaket penghangat mampu membuat tubuhmu tetap hangat biarpun kondisi di luar tubuh sangat dingin.

Di pasaran saat ini ada beberapa jenis jaket penghangat untuk pendaki gunung:

  • Jaket berbahan dakron.
  • Jaket berbahan polar.
  • Jaket berbahan bulu angsa.
  • Jaket berbahan kain wol.
  • Jaket bulu binatang.
  • Jaket kombinasi (lapisan dalam kain wol dan lapisan luar kain polar atau parasut).

Dan mungkin kedepannya mungkin akan ada lebih banyak jaket hangat di pasar online. Untuk pemula kami rekomendasikan untuk menggunakan jaket gunung berbahan polar atau jaket bulu angsa. Jaket tipe ini lebih hangat, lebih ringan dan lebih nyaman.

17. Sarung tangan

Tangan adalah salah satu bagian tubuh yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu udara. Dengan begitu, salah satu bagian tubuh yang paling pertama kedinginan adalah area tangan. Nah, salah satu tips kedinginan di gunung adalah menggunakan sarung tangan saat mulai merasa kedinginan.

Di dalam memakai sarung tangan, ternyata juga ada aturannya, yaitu: layering system. Layering system adalah suatu teknik untuk memberikan perlindungan berlapis pada tubuh untuk bertahan dari cuaca buruk di gunung.

Di awal pembahasan, kami sudah menerapkan teknik layering system dalam memilih pakaian. Sekarang, kami akan mengaplikasikannya ke sarung tangan pendakian. Layering sarung tangan hanya terdiri dari dua lapisan, yaitu: lapisan base layer dan outer layer saja.

  • Lapisan base layer adalah lapisan sarung tangan yang langsung bersentuhan dengan kulit. Sarung tangan yang cocok untuk lapisan base layer adalah sarung tangan yang lembut dan dapat menghangatkan tangan. Biasanya pendaki akan sering menggunakan sarung tangan ini saat beraktivitas di sekitar tenda saat udara terasa dingin.
  • Lapisan outer layer adalah lapisan sarung tangan yang berada di paling luar. Sarung tangan yang berada di lapisan luar harus tahan dari udara dingin, konstruksi kuat dan anti air. Pabrikan sarung tangan biasanya menambahkan bantalan thermal, kulit binatang dan bahan sintetik water proof. Dengan begitu, harga sarung tangan ini relatif mahal, tapi sangat hangat. Ukuran sarung tangan outer layer juga lebih panjang. Biasanya sekitar 25-35 cm. Jadi, pangkal sarung tangan bisa sampai lengan bawah. Hal ini sangat berguna untuk melindungi pembuluh darah besar di pergelangan tangan, sehingga tangan terasa selalu hangat.

Untuk pendaki pemula, sebaiknya kamu memiliki dua sarung tangan. Satu sarung tangan berbahan dasar wol. Satunya lagi berbahan dasar kain yang memiliki bantalan telapak tangan. Beli saja yang murah. Jangan membeli sarung tangan rajut, karena lapisan sarung tangan berongga. Alhasil, udara dingin dapat menembus sampai kulit tanganmu.

Catatan: Jika ada budget lebih, silakan beli sarung tangan untuk base layer dan outer layer khusus untuk kegiatan outdoor.

Selain 17 peralatan di atas, masih ada 14 perlengkapan mendaki gunung lainnya. Kami akan membahasnya lagi secara bertahan di kemudian hari. Beberapa peralatan mendaki yang akan kami bahas berikutnya adalah:

  • Sleeping Mattress
  • Sekop Lipat
  • Tempat Air
  • Flysheet
  • Tali Prusik
  • Trekking Pole
  • Pelindung Kepala
  • Kantong Baju Ganti
  • Boot Gaiters
  • Drybag & Thrash Bag
  • Backpack Khusus Summit
  • Powerbank
  • Peralatan Tambahan
  • Barang Pribadi

Jadi, agar kamu tidak ketinggalan update terbaru dari kami, sebaiknya artikel ini kamu bookmark terlebih dahulu ya.

Akhir kata, semoga artikel 17 perlengkapan mendaki gunung yang kami tulis dapat menjadi panduan untuk para pendaki pemula. Kami berharap para pendaki pemula lebih siap secara fisik, mental dan perlengkapan saat menekuni hobi mendaki gunung. Dengan begitu, aktivitas hiking akan menjadi hobi yang menyenangkan dan tidak membahayakan.

Bagi yang membutuhkan checklist printable yang siap pakai, silakan download filenya di sini » checklist perlengkapan mendaki gunung (printable).

Salam lestari.

Baca lebih lanjut: Cara Packing Carrier »

Leave a Comment