Tips Menghindari Petir di Gunung

Petir adalah fenomena alam yang biasa terjadi di musim hujan. Di mana, muncul kilatan cahaya putih dari langit disertai suara gemuruh yang menggelegar. Banyak pendaki gunung yang merasakan pengalaman mengerikan saat terjebak badai dan petir di gunung. Ada yang melihat pohon terbakar dan tumbang karena petir. Dan ada pula pendaki yang melihat teman pendakiannya tersambar petir sampai meninggal dunia. Untuk mencegah kejadian naas tersebut, kami akan membagikan beberapa tips seputar keselamatan pendaki saat ada petir di gunung. Berikut 10 tips menghindari petir di gunung:

Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan di bawah ini. Let’s dig in!

1. Segera hentikan perjalanan dan cari tempat berlindung

Proses terjadinya petir di gunung terjadi akibat berkumpulnya banyak awan bermuatan negatif dan positif. Apabila ada badai yang menyebabkan turbulensi udara di awan tersebut, maka terjadi pemisahan muatan positif dan negatif. Muatan positif berada di lapisan atas awan, sedangkan muatan ion negatif berada di bagian bawah awan.

Proses Terjadinya Petir Di Gunung
Proses terjadinya petir di gunung.

Muatan negatif yang bertumpuk di bagian bawah lapisan awan cenderung ingin berikatan dengan muatan positif di gunung. Jika muatan negatif cukup besar di atas gunung, maka akan terjadi petir yang menggelegar di gunung. Petir yang cukup besar mampu menumbangkan pohon besar dan menewaskan pendaki.

Jika kamu mendaki pada kondisi hujan disertai petir bergemuruh, segera hentikan perjalanan. Dan segera cari tempat berlindung. Kami menyarankan untuk berlindung di shelter terdekat yang memiliki atap. Kamu bisa memakai shelter alam berupa gua. Jika tidak ada, kamu bisa mencari shelter buatan berupa bangunan permanen yang memiliki atap. Biasanya, pada jalur pendakian yang sudah terkenal setiap pos pendakian telah memiliki shelter buatan yang permanen.

Bangunan shelter permanen akan melindungi pendaki dari hujan, badai dan petir. Karena lokasi shelter telah dipertimbangkan oleh pihak pengelola pendakian.

Tips #1: Jika kamu menemui hujan badai disertai petir saat di gunung, segera hentikan perjalanan dan cari bangunan shelter untuk berlindung. Jangan berlindung di dalam tenda, karena jika tenda terkena petir, kamu juga akan terkena induksi petir.

2. Matikan semua perangkat elektronik yang masih menyala

Pada awal artikel kami telah menjelaskan secara singkat tentang fenomena terjadinya petir. Di mana, muatan negatif dari lapisan terbawah awan akan mencari kestabilan dengan berikatan pada muatan positif yang ada di gunung. Nah, benda elektronik yang menyala dengan bantuan baterai atau listrik itu memiliki muatan positif. Jika tetap kamu nyalakan, maka kamu memiliki potensi besar untuk tersambar petir.

Jadi, tips untuk menghindari petir di gunung selanjutnya adalah mematikan semua perangkat elektronik yang masih aktif. Periksa semua smartphone, kamera, GPS, dan berbagai alat elektronik lainnya yang kamu bawa. Tanyakan kepada teman-temanmu juga untuk mematikan semua perangkat elektroniknya. Dengan menghilangkan sumber muatan positif, kamu akan terhindar dari petir saat di gunung.

Tips #2: Hilangkan sumber muatan positif dari pendaki dengan mematikan semua perangkat elektronik yang masih menyala. Jangan menelepon dan menyalakan internet di gunung.

3. Lepaskan semua aksesoris yang berbahan logam

Banyak pendaki gunung pemula yang memakai aksesoris logam saat mendaki gunung. Beberapa aksesoris logam yang sering dipakai oleh pendaki adalah gelang, kalung, cincin, anting dan tindik.

Kita semua tahu bahwa logam adalah salah satu konduktor listrik yang sangat bagus. Adanya konduktor yang berjalan di tengah gunung akan memicu terjadinya petir. Jika beruntung tidak tersambar secara langsung, kamu bisa terkena induksinya. Jika ada petir di dekat kamu, ledakan listrik dapat menginduksi aksesoris berbahan logam yang kamu kenakan. Akibatnya, kamu bisa tersengat petir melalui aksesoris logam yang kamu pakai.

Untuk itu, saat mendaki di musim hujan yang banyak petir, sebaiknya lepas semua aksesoris logam yang menempel di tubuhmu. Simpan terlebih dahulu ke dalam tas dan bungkus pakai bahan isolator seperti plastik atau kain.

Tips #3: Lepaskan semua aksesoris berbahan logam yang menempel di tubuh dan simpan di dalam tas gunung. Pastikan semua aksesoris, kamu bungkus dengan material anti listrik seperti: plastik & kain.

4. Hindari berlindung di bawah pohon

Pendaki pemula yang ketakutan dengan kemunculan petir biasanya akan berlari ke pohon terbesar terdekat. Ini tidak dianjurkan. Menurut BMKG, cara menghindari petir di gunung adalah jangan berlindung di bawah pohon.

Banyak kasus pohon tumbang di gunung karena sambaran petir. Terutama pohon yang besar dan tinggi. Hal ini karena pohon besar menyalurkan muatan positif lebih besar dan lebih tinggi. Sehingga lebih rentan tersambar petir.

Kenapa pendaki tidak boleh berlindung di bawah pohon saat ada petir di gunung?

  • Pertama, keberadaan manusia di area pohon akan meningkatkan muatan positif di sekitar pohon.
  • Kedua, rawan tertimpa pohon tumbang jika terjadi badai atau tersambar petir.
  • Ketiga, jika pohon tempat kamu berlindung tersambar petir, kamu juga akan terkena ledakan energinya. Karena muatan negatif yang begitu besar yang dilepaskan saat terjadi petir akan mempengaruhi sekeliling pohon yang tersambar.

Maka dari itu, lebih baik berlindung di gua/pos/shelter dari pada berlindung di bawah pohon.

Tips #4: Jangan berlindung di bawah pohon saat ada badai disertai petir di gunung. Karena dampak petik akan menimbulkan ledakan muatan listrik di sekitar pohon. Pendaki bisa pingsan jika terkena imbasnya.

5. Jangan memaksakan diri mendaki gunung saat cuaca buruk

Jangan Memaksakan Diri Mendaki Gunung Dalam Cuaca Buruk Rawan Terserang Petir
Jangan mendaki saat cuaca buruk, rawan tersambar petir.

Tips menghindari petir di gunung selanjutnya adalah jangan memaksakan diri mendaki gunung saat cuaca buruk. Sebagai pendaki yang terampil, sebaiknya kamu belajar membaca cuaca. Jika belum mahir membaca cuaca, minimal kamu mencari prediksi cuaca dari gunung yang ingin kamu daki.

  • Pertama, lihat laporan cuaca yang diberitakan secara real time oleh BMKG.
  • Kedua, tanyakan kepada pendaki yang baru saja turun gunung. Kamu dapat bertanya melalui grup pendakian yang ada di Facebook, WA, atau di Telegram. Intinya, kamu mendapatkan informasi terkini dari pendaki yang ada di lapangan.
  • Ketiga, saat melakukan registrasi pendakian, tanyakan kondisi cuaca kepada petugas di posko registrasi. Mereka akan memberikan informasi terkini tentang kondisi di atas gunung. Jika ada badai atau cuaca buruk, petugas akan mewanti-wanti pendaki yang akan naik.

Dengan melakukan ketiga hal di atas, kamu dapat menghindari cuaca buruk. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari hujan badai dan petir saat di gunung.

Tips #5: Jangan mendaki saat kondisi cuaca buruk, khususnya saat di atas gunung sedang terjadi badai disertai petir. Pastikan selalu membaca cuaca di gunung sebelum melakukan pendakian.

6. Jangan berendam di danau, kolam atau aliran sungai saat hujan petir

Air adalah salah satu media penghantar listrik yang bagus. Jika permukaan air terkena petir maka sekelilingnya akan ikut tersengat listrik. Dari data tersebut, kita bisa mengambil satu kesimpulan bahwa jangan berendam di air saat sedang hujan disertai petir. Beberapa hal yang jangan sampai kamu lakukan saat ada hujan disertai petir di gunung:

  • Jangan berendam di danau saat hujan disertai petir.
  • Jangan berendam di kolam saat hujan deras disertai petir.
  • Jangan mandi di sungai saat hujan disertai petir.

Ini sangat penting. Jika petir sampai menyambar air tempat kamu mandi atau berendam, kamu akan tersengat listrik tegangan tinggi. Akibatnya, kamu bisa mendadak pingsan dan tenggelam.

Tips #6: Petir suka menyambar secara acak. Jadi, hindari berendam di danau, kolam, aliran sungai saat hujan badai disertai petir, karena berbahaya. Petir yang mendeteksi muatan positif dari tubuh manusia di air bisa langsung jadi target. Jika kamu tidak langsung terkena petir, sengatan listriknya akan menyebar melalui air dan bisa bikin kamu pingsan.

7. Segera menjauh dari sabana

Saat mengetahui suhu udara mendadak berubah dan awan semakin gelap, segera menjauh dari sabana. Pokoknya kamu harus lari secepat mungkin. Why? Karena di sabana tidak ada tempat berlindung dari petir. Jika awan hitam dengan muatan negatif yang sangat besar melepaskan energinya di sabana, kamu bisa jadi sasaran empuk. Karena kamu menjadi objek tertinggi di tempat tersebut.

Terlebih jika kamu membawa barang elektronik yang masih aktif, wah, 100% bisa mengundang kedatangan petir. Ini sangat berbahaya. Solusinya adalah segera menjauh dari lokasi sabana saat cuaca mulai mendung. Wajib, nggak pakai nanti-nanti. Karena ini berhubungan dengan nyawa pendaki.

 Pendaki yang berada di hutan jauh lebih kecil terkena petir dari pada di sabana. Karena ada pohon yang lebih tinggi dan lebih bermuatan positif daripada manusia. Sehingga, petir lebih memilih menyambar pohon terlebih dahulu. Kecuali kamu berada di tanah lapang atau bukit gundul atau sabana. Bisa-bisa kamu jadi sasaran petir. Door! Hehe.

Tips #7: Segera menjauh dari tanah lapang/bukit/sabana, jika cuaca mendadak mendung. Karena pendaki yang berada di tempat terbuka saat hujan badai memiliki risiko besar tersambar petir.

8. Jangan coba-coba mendekati menara tinggi/Tower/alat pendeteksi gempa bumi

Beberapa gunung telah memiliki Tower telekomunikasi dan gardu pemantau gempa bumi. Beberapa pendaki pemula yang tidak tahu pasti berteduh di area ini saat hujan. Ini berbahaya. Menara tinggi/gardu pemantau/Tower di gunung kebanyakan tidak memiliki anti petir. Akibatnya, jika hujan badai disertai petir, lokasi tersebut berpotensi besar tersambar petir. Jadi, jangan coba-coba mendekati menara tinggi/Tower/gardu pemantau aktivitas gunung berapi di gunung.

Tips #8: Jangan mendekati menara tinggi/Tower/alat pendeteksi gempa bumi di gunung. Mending cari tempat berlindung lain. Karena lokasi tersebut memiliki media penghantar petir yang kuat, jadi rawat tersambar petir.

9. Segera berjongkok, rapatkan kaki dan tutup telinga

Cara Menghindari Petir Di Gunung
Cara menghindari petir di gunung.

Ada kalanya hujan terlampau deras disertai petir, dan kamu sudah tidak dapat menjangkau shelter. Alhasil, kamu hanya bisa berlindung di tempat seadanya sambil memakai jaket hujan. Kalau posisi kamu di dalam hutan, tempat paling memungkinkan adalah berlindung di bawah pohon yang rindang. Dengan begitu, hujan yang turun tidak terlalu deras sampai ke badan.

Akan tetapi, berlindung di naungan pohon saat hujan disertai petir sangat berbahaya. Bagaimana cara menghindari bahaya petir dalam kondisi terdesak seperti itu?

  • Pertama, bangun tenda di tempat yang dipayungi pohon yang sehat tapi tidak besar.
  • Kedua, pasang flysheet anti badai untuk menghalau derasnya air hujan.
  • Ketiga, segera masuk ke teras tenda (jika ada, jika tidak ada teras tenda ya masuk tenda saja). Dan jongkok agak jinjit sambil menutup telinga. Pastikan kedua mata kaki bertemu. Posisi ini untuk mengantisipasi, jika ada petir menyambar daerah sekitarmu. Dan kamu terkena dampak induksi listrik. Listrik yang merambat dari tanah akan merambat melalui kaki. Karena mata kaki pendaki saling bertemu, maka listrik tidak naik ke atas butuh tapi kembali ke kaki satunya dan ternetralisir di tanah.
  • Keempat, jangan menyentuh benda logam apa pun saat mempraktikkan teknik ini. Pastikan semua logam di tubuh sudah kamu lepas.
  • Kelima, pastikan tetap menutup telinga sampai petir mereda. Tujuannya adalah agar kamu tidak kaget. Kalau kaget mendengar ledakan petir, posisi kamu jadi berubah. Bisa gagal deh tekniknya.

Intinya, kamu dapat menghindari bahaya petir saat posisi terdesak dengan teknik jongkok. Jongkok dengan tumit agak jinjit. Lalu, tutup telinga dengan kedua tangan agar tidak kaget saat mendengar suara petir. Apabila kehujanan pastikan memakai jas hujan/flysheet/ponco. Kami telah mempraktikkan berkali-kali teknik ini. Dan nyatanya sangat efektif. Terlebih saat melihat petir menyambar di depan mata. Saat petir menghantam pohon, kamu bisa segera bereaksi dengan cepat jika pohon tumbang ke arah kamu berada.

Tips #9: Posisikan tubuh serendah mungkin untuk menghindari sambaran petir. Teknik terbaik adalah jongkok dengan tumit terangkat, mata kaki bersentuhan dan kedua tangan menutup telinga. Jika rombongan kamu terdiri dari beberapa orang, lakukan pose yang sama dengan jarak 5 mater. Sambil berdoa, yakinlah, badai pasti berlalu.

10. Jaga jarak antar rombongan minimal 3-5 meter

Tips terakhir yang akan kami bagikan tentang cara menghindari petir di gunung adalah jaga jarak. Jaga jarak adalah metode untuk merenggangkan rombongan pendaki gunung dalam satu regu. Tujuannya adalah untuk mengurangi akumulasi muatan positif yang berkumpul pada satu tempat. Tujuan lainnya adalah untuk mencegah sengatan listrik yang fatal saat salah satu pendaki tersambar petir. Intinya, teknik ini teknik untuk berjaga-jaga dari skenario terburuk.

Apabila jarak pandang tidak terhalang kabut, kami merekomendasikan jarak antar pendaki adalah 5 meter. Namun, apabila kabut di jalur pendaki cukup menghalangi pandangan, usahakan jaga jarak minimal 3 meter. Teknik jaga jarak ini sangat cocok untuk turun gunung. Di mana, pendaki dapat turun gunung dengan kecepatan konstan sampai menjauh dari cuaca buruk. Bagi pendaki yang belum bisa turun gunung dengan baik, berikut metode efektif cara turun gunung yang benar.

Tips #10: Jaga jarak antar rombongan dapat menghindarkan pendaki turun gunung dari sambaran petir. Jika nasib sial ternyata menimpa salah satu pendaki, pendaki di depan atau di belakangnya masih selamat karena jarak mereka berjauhan.

Seperti itulah 10 tips menghindari petir di gunung. Menarik, ya? Pastikan kamu menguasai semua teknik di atas sebelum mendaki di musim hujan. Karena saat memaksakan diri mendaki di musim hujan, kamu bisa berjumpa dengan badai, hujan lebat hingga petir. Jadi, berhati-hatilah. Apabila kamu memiliki teknik yang lebih modern untuk menghindari petir di gunung, silakan berbagi melalui kolom komentar.

Baca lebih lanjut: Kenapa Pendaki Gunung Tidak Mendaki saat Musim Hujan? »

Leave a Comment